news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Barantan Lepas Ekspor 40 Ton Komoditas Kelapa ke Malaysia

Konten Media Partner
15 Juli 2020 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengecek proses pemisahan bungkil kelapa. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengecek proses pemisahan bungkil kelapa. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, melepas ekspor komoditas kelapa menuju negara Malaysia. Proses pelepasan tersebut dilakukan di Dermaga PT Saricotama Indonesia Kundur, Karimun, Rabu (15/7).
ADVERTISEMENT
Jamil mengatakan, ekspor kedua untuk komoditas unggulan di Karimun itu dilakukan dalam bentuk olahan setengah jadi, masing-masing meliputi 35 ton bungkil dan 5 ton komoditas air kelapa menuju negara Malaysia.
"Ini kita melepas bungkil kelapa volumenya sekitar 35 ton ke Malaysia termasuk air kelapa ada 5 ton, juga tadi ada tambahan dari perusahaan lain berupa kulit bakau ke Filipina," kata Jamil usai meninjau aktivitas ekspor tersebut.
Untuk komoditas kelapa, kata Jamil, perusahaan eksportir di Karimun mampu melakukan pengiriman sebanyak empat kali dalam sepekan dengan estimasi mencapai 1.000 ton untuk setiap minggu.
"Satu minggu itu empat kali berangkat hampir 1.000 ton bahan kelapa kita kirim. Jadi kami atas arahan pak menteri tentu kedepan kalau bisa ini bahan setengah jadi, minimal,"katanya.
ADVERTISEMENT
Ali mengungkapkan, pihak saat ini tengah mendorong perusahaan yang terlibat dalam eksportir produk pertanian terhadap eksplorasi lainnya yang bisa dihasilkan dari komoditas kelapa.
Proses pengemasan bungkil kelapa siap ekspor. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
"Artinya kami tadi sudah sampaikan, mungkin bisa mengembangkan industrinya, nanti bukan lagi hanya bungkil kelapa saja tapi misalnya santan, tepung kelapa, atau kelapa parut kering, atau nanti bahkan minyak kelapa.
"Itu juga bisa menjadi nilai tambah terhadap komoditas pertanian kita, daya belinya ke petani juga bisa ditingkatkan,"tambahnya.
Hal ini, kata dia, juga sejalan dengan program yang tengah di galakan oleh kementerian pertanian melalui jargon gerakan tiga kali ekspor (Gratieks).
"Pak menteri merancang ekspor kita itu harus kita capai 300 persen, standing nya adalah posisi 2019. Jadi kalau 400 triliun ekspor pertanian di 2019, harapan tahun ke tahun meningkat. Kalau 300 persen mendekati Rp 1.200 (triliun) lah,"tutupnya.
ADVERTISEMENT