Batas Tarif Diberlakukan, RSUD EF Batam Tutup Sementara Layanan Rapid Test

Konten Media Partner
9 Juli 2020 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSUD Embung Fatimah. Foto: Rega/ kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
RSUD Embung Fatimah. Foto: Rega/ kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, Kepulauan Riau menutup untuk sementara pelayanan rapid test.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan menyusul keluarnya edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait batas tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi menjadi Rp 150 ribu.
"Sementara untuk Medical Check Up (MCU) dengan rapid test kita tutup dulu," kata Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dewiyana melalui Humas RSUD Embung Fatimah Novi pada kepripedia, Kamis (9/7). 
"Semula untuk biaya rapid test Rp 400 ribu, jadi dengan adanya surat edaran, maka itu kami akan evaluasi dan pembahasan internal," imbuhnya.
Sedangkan rencana dibuka kembali layanan RDT tersebut, Novi mengaku masih belum dapat diinformasikan. Saat ini pihaknya masih menunggu evaluasi dan keputusan regulasi menyesuaikan surat edaran Kemenkes.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan surat edaran dari Kemenkes tersebut sifatnya hanya himbauan dan kemudian viral. 
ADVERTISEMENT
"Jadi tak perlu diteruskan kepada pihak pelayanan kesehatan. Jadi tak perlu kordinasi dengan dinkes," kata Didi. 
Menurut Didi, surat edaran kemenkes tersebut menjadi polemik di tengah kalangan kesehatan, sebab menurutnya modal pemeriksaan rapid test sangat mahal. 
"Misalnya begini, belinya harga Rp 200 ribu (modal). Lalu dikasi tarif 150 ribu. Apakah ini tidak merugikan negara?" kata Didi.
Surat edaran kemenkes tentang batas tinggi biaya rapid test Rp 150 ribu mendapat tanggapan positif dari warga Kota Batam. Salah satunya dari pria bernama Ramadhan. Menurutnya, tarif Rp150 ribu sangat membantu warga untuk memenuhi persyaratan bepergian keluar kota. 
"Biasa kalau pulang kampung ke Jakarta harus rapid test dan mengeluarkan kocek Rp 400 ribu dari klinik, sebagai syarat untuk berangkat. Tapi dengan penurunan tarif sangat membantu masyarakat yang diterapkan pemerintah." ucapnya. 
ADVERTISEMENT