Begini Kronologi Terbakarnya Kapal Kayu Pengangkut Minyak di Lingga

Konten Media Partner
24 November 2021 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal kayu pengangkut minyak di Sungai Buluh, Lingga yang terbakar. Foto: Ist/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Kapal kayu pengangkut minyak di Sungai Buluh, Lingga yang terbakar. Foto: Ist/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Sebuah kapal kayu yang mengangkut BBM untuk kebutuhan masyarakat di Mengkurap, Daik Lingga, terbakar di dermaga Sungai Buluh, Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Rabu (24/11) sekira pukul 09.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Kasat Polairud Polres Lingga, AKP Thomas Charles, menjelaskan kronologis kapal tersebut datang dari Daik Lingga ke dermaga Sungai Buluh untuk memuat BBM.
Namun setelah melakukan pengisian (muat) BBM jenis pertalite dan solar dengan total sekitar 80 drum selesai dan bersiap untuk kembali ke Daik Lingga, kapal lalu terbakar.
"Saat akan melepas tali setelah mengisi BBM, terjadi percikan api di mesinnya sehingga menyebabkan kebakaran," ujar AKP Thomas kepada wartawan di dermaga Sungai Buluh.
Kondisi kapal telah hangus terbakar. Foto: Istimewa/kepripedia.com
Lalu tindakan masyarakat saat itu berupaya menggeser kapal kayu yang terbakar itu ke tengah laut dengan melepas tali kapal. Mengingat saat itu kapal sudah bermuatan BBM dan membahayakan.
"Jadi digeser sama masyarakat juga agar api tidak merambat ke Pom Bensin apung dan kapal-kapal nelayan sekitar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat laporan adanya kebakaran kapal tersebut, pihak Polairud Polres Lingga, bersama Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lingga turun ke lokasi dan melakukan pemadaman.
Ia menceritakan, proses pemadaman terpaksa dilakukan di tengah laut untuk mengantisipasi api merambat ke kelong ikan milik warga dan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dengan kerjasama pihak-pihak ini, api di kapal bisa dipadamkan sekira pukul 11.30," ungkap Thomas.
Menurutnya, pemadaman di tengah laut saat ini masih menjadi kendala. Karena belum mempunyai pemadam kebakaran apung untuk pemadaman kapal.
Sementara kejadian ini, ada 2 orang korban yang saat itu berada di kapal. Korban, kata Thomas, mengalami luka bakar dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Selanjutnya nanti kita periksa pihak-pihak terkait dengan kejadian ini termasuk ABK kapal tersebut apakah memenuhi syarat prosedur dan apakah ada kelalaian," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat sekitar kapal kayu tersebut memiliki ruang bermuatan 20 ton. Saat kejadian tengah memuat sekitar 74 drum plastik pertalite dan solar.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 200 juta lebih.