Bintan Resorts Kembangkan Sistem Blue Pass Contact Tracking

Konten Media Partner
11 Juni 2021 13:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengecekan alat pelacakan kontak Blue Pass untuk karyawan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengecekan alat pelacakan kontak Blue Pass untuk karyawan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa minggu menggunakan alat pelacakan kontak Blue Pass untuk karyawan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC). Kini BRC mulai mengembangkan sistem Contact Tracking untuk digunakan pada area perbatasan (Border Check Point).
ADVERTISEMENT
GGM PT BRC, Abdul Wahab mengatakan sistem tracking ini berfungsi untuk memastikan karyawan berada pada zonasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk tahap pertama ada 1.000 karyawan yang telah menggunakan alat pelacakan kontak Blue Pass.
"Pengembangan ini dilaksanakan sehubungan dengan sistem Safe Travel Bubble, Lagoi yang akan dijadikan sebagai pilot project bagi wilayah lain di Indonesia yang akan melakukan pembukaan kawasan untuk tujuan pariwisata dengan sistem Safe Travel Bubble," jelasnya. Jumat (11/6).
Lanjut Wahab, pengunaan Blue Pass ini dibangun dan dikembangkan dari hasil kerja sama antara BRC dan BNPB Pusat dipimpin oleh Ahmad Alghozi, Pakar Teknologi Informasi BNPB Nasional. Serta sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Dubes Indonesia untuk Singapura beberapa waktu yang lalu yakni Kawasan Pariwisata Lagoi akan dijadikan sebagai pilot project untuk penggunaan alat pelacak kontak Blue Pass.
ADVERTISEMENT
Penerapan alat pelacak kontak Blue Pass yang mana juga digunakan oleh penduduk Singapura selama masa pandemi COVID-19. Tentunya diharapkan dapat memberikan keyakinan terhadap pemerintah Singapura untuk memperbolehkan penduduknya untuk datang ke Bintan Resorts.
"Sistem kerja Contact Tracking ini cukup mudah tapi sangat bermanfaat. Di area perbatasan (Border Check Point) akan disediakan sebuah device (QR Code Reader Machine) yang sudah dipasang aplikasi Contact Tracking. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim pakar IT BNPB Pusat Jakarta," imbuhnya.
Wahab menambhakan, kemudian petugas keamanan akan melakukan proses pemindai (Scan QR Code) pada Blue Pass karyawan yang melalui area perbatasan ini. Hasil scanning akan menunjukkan informasi karyawan tersebut bekerja pada zonasi yang mana (Zona Internasional, Zona Khusus atau Zona Domestik). Dengan data ini maka petugas keamanan akan memutuskan apakah karyawan tersebut diperbolehkan masuk ke zona yang dituju atau tidak.
ADVERTISEMENT
Serangkaian pertemuan dan uji coba sistem Contact Tracking sedang dilakukan antara manajemen BRC dan tim IT BNPB Pusat untuk memastikan Sistem Contact Tracking dapat diterapkan sambil menunggu konfirmasi pembukaan konsep Safe Travel Bubble antara Singapura dan Bintan Resorts.