BPJS-TK Tanjungpinang Beri Pelatihan Eks Karyawan

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 6:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Tingkatkan Kompetensi Demi Membuka Peluang Kerja

BPJS-TK Tanjungpinang Beri Pelatihan Eks Karyawan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) cabang Tanjungpinang menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi mantan pekerja di Bintan Tourism Institute (BIT), Kijang Kota, Rabu (16/10/2019).
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang berlangsung selama 20 hari ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pada mantan pekerja di bidang pariwisata.
Kepala BPJS-TK cabang Tanjungpinang, Rini Suryani mengatakan, tujuan dilaksanakannya pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas kompetensi peserta demi meningkatkat peluang kerja. Hal itu mengingat seluruh peserta yang hadir merupakan eks karyawan.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat memperoleh peluang kerja yang cukup besar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sebagai lembaga penyelenggara jaminan sosial, BPJS juga ingin turut andil menyejahterakan para pekerja, baik yang masih aktif ataupun tidak aktif lagi. Salah satunya, dengan meningkatkan kualitas kompetensi peserta.
Sehingga, kompetensi yang dihasilkan menjadi handalan para eks karyawan dalam berkarya.
"BPJS tidak hanya dikenal sebagai pemberi jaminan sosial ketika terjadi kecelakaan kerja saja. Namun, juga ingi dikenal sebagai pemberian peningkatan kapasitas bagi pesertanya," jelas Rini.
ADVERTISEMENT
Menurut Rini, pelatihan vokasi yang digelar BPJS-TK ini merupakan yang pertama di wilayah Sumbar, Riau, dan Kepri. Dalam pelatihan ini, para peserta yang berjumlah 20 orang ini akan dibagi menjadi beberapa kelas. Mulai dari pelatihan koki, pastri, waitress, hingga bidang perhotelan lainnya.
"Target kita untuk 3 provinsin ini seribu peserta. Sementara, untuk Kepri target 350 orang. Setelah ini, kita akan membuka pelatihan lainnya," katanya.
Sementara, Direktur Pelaksana BTI, Rudi Firmansyah mengatakan, ada dua kendala yang dihadapi dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2020 mendatang. Yakni, seseorang yang kemampuannya baik tapi tidak memiliki sertifikat, lalu pekerja yang kemampuannya standar namun memiliki sertifikat.
"Tentu yang berpeluang ada orang yang memiliku sertifikat," katanya.
Oleh karena itu, dalam pelatihan ini pihak BTI akan melakukan yang terbaik bagi para peserta yang notabene mantan pekerja dapat memiliki kemampuam yang mumpuni dan bersertifikat.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Disnaker Bintan, Zafril mengutarakan, salah satu permasalahan yang dihadapi angkatan kerja saat ini adalah masih tingginya angka pengangguran.
Penyebabnya, tidak seimbangnya angkatan kerja baru dengan kesempatan kerja. Lalu, masih kurangnya relevansi keterampilan kerja dengan yang dibutuhkan industri, PHK, kurangnya minat untuk berwirausaha, serta kurangnya informasi.
Menurutnya, Pemerintah daerah telah berusaha memberikan berbagai pelatihan kerja sesuai dengan persyaratan di industri. Dimana, pelatihanya sudah megacu kepada sertifikasi pelatihan.
"Oleh karena itu, dengan adanya peningkatan kapasitas ini merupakan upaya semua elemen mengatasi hal itu," ucapnya.
Penulis : Ismail
Editor : Wak JK