Buah Manis Perjuangan Seorang Jurnalis

Konten Media Partner
23 April 2021 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan terjal dan ekstrim di perumahan Bukit Merpati Putih Kota Tanjungpinang yang kerap memakan korban. Foto: dok-Aji
zoom-in-whitePerbesar
Jalan terjal dan ekstrim di perumahan Bukit Merpati Putih Kota Tanjungpinang yang kerap memakan korban. Foto: dok-Aji
ADVERTISEMENT
Meski kisahnya tidak sebesar deretan nama-nama jurnalis kondang tanah aair, namun perjuangan Aji Anugraha ini bakal mendapatkan tempat sendiri, khususnya hati warga di perumahan Bukit Merpati Putih.
ADVERTISEMENT
Adalah Aji Anugraha, jurnalis media lokal di Kota Tanjungpinang yang tanpa lelah memerjuangkan suara warga perumahan tentang hak akses jalan yang layak. Bermula pada mei 2019 silam, jurnalis yang akrab disapa Aji ini memberitakan tentang mirisnya akses jalan di perumahan Bukit Merpati Putih yang mampu mengancam keselamatan pengguna.
Kondisi jalan yang terjal dan curam dengan kemiringan yang ektrim adalah santapan setiap hari bagi warga perumahan. Medan tempuh itu kembali diperparah ketika hujan. Kondisi georafis perumahan yang mengandung mineral bouksit itu menjadi licin, bebatuan tajam yang terhampar adalah ranjau bagi pengendara yang nahas.
Dari pemberitaan yang ditulis Aji yang mengutip keterangan warga, akses jalan maut itu tidak hanya sekali dua memakan korban. Dari anak-anak hingga dewasa, dari yang sekedar lecet hingga bocor di bagian kepala. Tak ayal, musibah yang dialami korban harus berakhir di rumah sakit. Sebab warga Bukit Merpati Putih tidak memiliki pilihan lain, karena jalan terjal yang mengancam keselamatan itu adalah satu-satunya akses yang mereka punya.
ADVERTISEMENT

Jalan Terjal Itu Masih Makan Korban

Diana (32) Korban yang kerap kecelakaan di akses jalan perumahan Bukit Merpati Putih. foto: dok-Aji
Satu berita tampaknya belum bisa membuka mata penguasa, hingga pada awal Januari 2020 Aji kembali merilis berita tentang seorang wanita yang terkapar di akses jalan perumahan yang sama, Bukit Merpati Putih. Ternyata, selain licin dan terjal, jalan yang haus darah itu juga minim penerangan. Mirisnya lagi, korban bernama Diana (32) kerap jatuh di jalan yang sama.
“Ini sudah kesekian kalinya istri saya jatuh menghindari lubang.” Ujar Syahrizal suami Diana sebagaimana dikutip dari pemberitaaan Aji.
Pemberitaan yang ditulis mulai berputik, respon tanggap dari Polsek Tanjungpinang Timur dibawah komando AKP Indra Jaya melalui Kanit Ipda Onny Chandra mengambil tindakan dengan menghadirkan perwakilan warga dan pihak pengembang untuk melakukan mediasi.
Upaya mediasi yang dilakukan oleh Polsek Tanjungpinang Timur. Foto: dok-Aji
Namun kesepakatan dari hasil mediasi yang masih nihil tersebut membuat warga kembali menahan geram dan emosi hingga dipenghujung tahun 2020. Aji seakan tidak menyerah, suara-suara warga tidak lagi dijadikan headline belaka namun kali ini merapat ke Walikota Tanjungpinang. Berharap, ratapan warga tentang akses jalan yang tidak layak itu bisa menggugah hati Walikota wanita Tanjungpinang, Rahma.
ADVERTISEMENT
“Kami mohon dengan sangat kepada Ibu Walikota Tanjungpinang, agar dapat membantu kami masyarakat kecil ini. Tolonglah ibu bantu kami. Kami sudah tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa.” Tulis Aji yang mengutip pernyataan seorang warga perumahan Bukit Merpati Putih, Hendi.
Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, Hendra Jaya meninjau langsung kondisi jalan. Foto: dok-Aji
Tampaknya, suara rakyat jelata sudah ditakdirkan untuk sulit sampai ke telinya walikota. Meski demikian, perjuangan pemberitaan yang ditulis Aji mendapat lirikan dari wakil ketua DPRD Tanjungpinang, Hendra Jaya yang datang langsung melihat kondisi miris akses jalan yang haus darah tersebut.
“Jalan ini sudah seharusnya diperbaiki, setidaknya untuk sementara ini diratakan, dipadatkan agar tidak berlubang dan rentan. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk meratakan jalan ini.” Ujar wakil rakyat tersebut dihadapan warga.
ADVERTISEMENT

Dari Tulisan Menjadi Tindakan

Selang beberapa hari pasca kedatangan Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, tepatnya pada 29 September 2020 silam, Walikota Rahma akhirnya menginjakkan kaki di tebing terjal langganan darah warga perumahan.
Seperti kebanyakan budaya pemerintahan di Indonesia, jika pentolannya hadir, kroco-kroconya juga hadir. Begitu juga dengan Rahma yang Walikota, kedatangannya turut serta didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Zulhidayat. Padahal, sejak awak Aji berkali-kali melakukan upaya untuk cover both side dengan Kadis PUPR yang enggan bersuara, namun kali ini berani menampakkan muka. Tentu saja bersama Walikota.
Walikota Tanjungpinang (masker biru) akhirnya merespon keluhan warga dengan mendatangi lokasi. Foto: dok-Aji
Dalam judul pemberitaan, Aji menuliskan “Walikota Marah Developer Abai Kewajiban” merupakan pilihan kata yang pas untuk mengambil hati warga yang sudah kadung lelah dan menyerah dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Kita punya ‘Power’ untuk memanggil pengembang ini, kalau tidak juga diselesaikan kita beri sangsi. Bahkan kita (Pemerintah Kota Tanjungpinang) tidak akan memberikan izin apapun untuk pengembang seperti ini.” Ucap Rahma dalam kutipan pemberitaan yang ditulis Aji.
Sebagaimana janji wakil ketua DPRD, melalui Dinas PUPR, jalan nahas itu ditimbun, atau lebih tepatnya dirapikan dalam upaya menekan angka kecelakaan.
Ditelisik lebih dalam melalui berkas yang ada, berdasarkan IMB ternyata akses jalan tersebut merupakan tanggungjawab developer, yakni PT. Rema Bintan Makmur dan Perum Yuki Fiesta.
Meski pihak developer, Johan sempat mangkir dari panggilan Walikota dalam agenda pertemuan dengan warga. Namun periode Januari 2021 sudah mulai menunjukkan buah yang ranum. Melalui pernyataan Kadis PUPR, Zulhidayat pihak developer menyatakan bersedia memenuhi kewajibannya mengaspal jalan. Lengkap dengan pembuatan drainase dan blok jalan di perumahan warga, itumun dengan ancaman blacklist perusahaan jika tetap mangkir dan tidak diselesaikan tepat waktu.
ADVERTISEMENT

Mencium Aroma Kongkalikong

Bukannya bahagia dengan pernyataan dalam pemberitaan sebelumnya, sejumlah warga perumahan justru meminta Walikota memecar Kadis PUPR Kota Tanjungpinang.
Aksi warga Bukit Merpati Putih meminta Kadis PUPR Tanjungpinang dicopot. Foto: dok-Aji
Bukan tanpa alasan, sebab kenyataan yang hingga saat ini belum ada tanda-tanda pekerjaan perbaikan jalan itu dimulai, membuat kecurigaan adanya kongkalikong antara Dinas PUPR dengan pengembang perumahan. Mengingat ketika akad perjanjian itu disepakati, tidak ada seoarang perwakilan wargapun yang dilibatkan.
Aksi warga kali ini tidak seperti yang sudah-sudah, Zulhidayat yang awalnya irit bicara, kini sigap merespon warga. Zul menyatakan segera melakukan tindakan dalam mengecek kesiapan pengembang dalam menyelesaikan janji.
Akhirnya buah manis perjuangan tersebut dapat dinikmati. Tertuang dalam surat tanggapan Dinas PUPR Tanjungpinang Nomor 650/36/15.15.04/2021 yang bersifat penting itu secara resmi disepakati bahwa developer perumahan Bukit Merpati Putih akan melangsungkan pembangunan jalan terhitung sejak berita acara tersebut ditandatangani.
ADVERTISEMENT