Cegah Corona, Pelni Hentikan Arus Penumpang ke Bintan

Konten Media Partner
21 April 2020 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Salah satu kapal milik Pelni. Foto: Dok. Pelni
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengaku siap mendukung kebijakan pemerintah daerah terkait keputusan tidak membawa penumpang masuk pelabuhan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro mengatakan PT Pelni (Persero) bahkan akan melakukan Karantina terhadap KM Bukit Raya.
Hal tersebut dilakukan menyusul diterimanya hasil swab pemeriksaan lanjutan terhadap anak buah kapal (ABK) yang terdeteksi positif Covid 19.
Menurutnya sesuai rencana, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok. Nantinya selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, seluruh krew kapal akan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat dengan tetap menerapkan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
Manajemen PT Pelni juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik," tambahnya.
Bupati Bintan, April Sujadi. Foto: Istimewa
Sementara itu, Bupati Bintan Apri Sujadi menyambut baik atas respon PT Pelni yang tidak membawa arus penumpang ke Bintan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Dikatakannya juga bahwa pemerintah daerah bersama stakeholder terkait di Pelabuhan Sri Bay Intan tentunya akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap kapal yang masuk meskipun hanya arus logistik.
"Kita sudah menerima informasi bahwa KM Sinabung akan masuk ke Sri Bay Intan, Kijang, Minggu depan (26/4), tapi tidak membawa arus penumpang melainkan hanya arus barang (logistik)." jelasnya.
Selama aktivitas penurunan barang (2 jam) akan diawasi oleh instansi terkait dan tidak ada crew lapal yang turun, sesudahnya kapal langsung berangkat dengan tujuan pelabuhan berikutnya.
ads
ADVERTISEMENT