Curhat ke Aunur Rafiq, Warga Pulau di Karimun Ingin Akses Jalan Hingga Listrik

Konten Media Partner
19 November 2020 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon bupati Karimun, Aunur Rafiq. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Calon bupati Karimun, Aunur Rafiq. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Calon bupati Karimun, Aunur Rafiq, kerap mendapati curhatan warga setiap kali melaksanakan kampanye dialogis ke sejumlah desa yang terdapat di pulau-pulau terpencil di Kabupaten Karimun.
ADVERTISEMENT
Rafiq menilai, apa yang diinginkan sebanarnya tidak terlalu banyak. Hanya saja, masyarakat berharap terutama pada bidang pembangunan akses jalan yang memadai di daerah mereka.
"Kita melihat memang pembangunan infrastruktur, mereka tidak minta banyak, pertama mereka minta kan jalan. Semua jalan, agar jalan mereka itu di aspal," ujarnya, Kamis (19/11).
Calon bupati petahana itu menampung aspirasi dari warga itu, hanya saja realisasi terhadap kebutuhan tersebut akan dapat dilakukan secara bertahap.
"Tapi kita melihat bahwa, akan kita lakukan dalam 5-4 tahun itu kan tak mungkin sekaligus. Kemudian kita juga harus memelihara jalan-jalan yang sudah di bangun 2003, 2008 yang sudah hancur, khususnya di daerah perkotaan," katanya.
Namun begitu, Rafiq berencana akan merealisasikan keinginan masyarakat tersebut jika kembali diberi kepercayaan sebagai bupati Karimun untuk periode kedua.
Kampanye dialogi cabup Karimun, Aunur Rafiq di pulau Kundur, Kabupaten Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
"Periode kedua, ya kalau kita dipanjangkan umur kita harus aspal ini selama empat tahun. Katakan setengah kilo jadilah. Kalau udah 4 tahun 2 kilo," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, selain infrastruktur jalan, warga juga menginginkan pemenuhan kebutuhan listrik yang cukup. Khusus di daerah-daerah terpencil.
"Kedua mereka minta penanganan listrik, listrik kan sedang berproses ini, dalam proses pelelangan. Dua itu saja, mereka tidak bicara ekonomi, mereka tidak bicara tentang ini," ungkapnya.
Atas dasar itu, ia berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui kampanye-kampanye yang dilakukan dengan sistem dialogis. Harapannya sederhana, agar bisa menampung masukan dan merekatkan diri bersama warga.
"Selama kita kampanye bagaimana kita, tidak pernah kita monoton menyampaikan ini, tapi dengan suasana gembira, ini lebih menyentuh.
Kita dapat merasakan bahwa memang butuh perhatian, butuh sentuhan. Khususnya pembangunan-pembangunan yang sifatnya tidak mampu ditangani oleh dana desa yang kita berikan kepada desa lah," tutupnya.
ADVERTISEMENT