Dampak Pandemi, APBD Kepri 2020 Defisit hingga Rp 715 Miliar

Konten Media Partner
29 April 2020 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Prov Kepri, TS Arif Fadillah. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Prov Kepri, TS Arif Fadillah. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2020 dipastikan mengalami defisit hingga Rp 715 miliar.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah menjelaskan, jumlah defisit tersebut sudah termasuk dalam penanganan covid-19, antisipasi tidak terpenuhinya PAD, pemotongan DBH pusat dan Provinsi, DAK pusat, dan lainnya.
Setelah dihitung sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkue) Nomor 35 tahun 2020, besaran pengurangannya yakni, Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 23,1 persen, Dana Alokasi Umum (DAU) 10 persen dan Dana Alokasi Khusu (DAK) 25 persen.
"Jadi, dipastikan APBD Kepri 2020 setelah defisit sebesar Rp 3,3 miliar," katanya, Rabu (29/4).
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sekda, pihaknya akan merasionalisasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak. Seperti, kegiatan seremoniali, Bimbingan Teknis (Bimtek), pelatihan, makan minum, hingga perjalanan dinas ke luar daerah, dan kegiatan lainnya yang jelas sekali tidak akan dilaksakan pada kondisi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan-kegiatan itu banyak kita closed dan kutip satu per satu hingga mencapai Rp 715 miliar," ungkapnya.
Sementara untuk proyek strategis dan fisik, Arif menjelaskan, hingga kini pihaknya belum akan menundanya. Karena, dikhawatirkan pandemi COVID-19 ini akan terjadi cukup panjang dan menggoyahkan perekemonian Kepri. Maka, pada saat kondisi itu diharapkan kegiatan fisik ini dapat menggerakkan perekonimian Kepri.
"Yang kita antisipasi ini jangan sampai ekonomi kita turun. Jadi dengan adanya kegiatan fisik ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," ucapnya.
ads