news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DBD di Karimun Melonjak, Tercatat 165 Kasus Sejak 6 Bulan Terakhir

Konten Media Partner
25 Juni 2021 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti. Foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti. Foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mencatat kenaikan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 165 kasus sejak enam bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Angka kumulatif kasus DBD itu tersebar disejumlah Kecamatan. Di mana Kecamatan Moro menjadi wilayah penyumbang terbesar dengan jumlah 71 kasus sepanjang tahun ini.
"Untuk di (Kecamatan) Moro ada 71 kasus. Ini angka tertinggi dibanding Kecamatan-Kecamatan lain yang ada di Karimun," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, Jumat (25/6).
Ia menjelaskan, peningkatan kasus terjadi pada bulai Mei. Sementara untuk angka kematian akibat DBD pada tahun ini terdapat satu orang balita.
"Tahun ini ada satu orang yang meninggal. Seorang balita di Kecamatan Moro. Itu karena adanya keterlambatan penanganan dari orang tua,"
"Tentu peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk pencegahan kasus DBD di Karimun. Dengan cara menerapkan 3M, agar nyamuk tidak sampai berkembangbiak," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kata Rachmadi, perkembangan kasus DBD di Karimun sejak enam tahun terakhir cenderung fluktuatif. Namun pada tahun 2020 menjadi angka tertinggi sejak enam tahun terakhir dengan total mencapai 442 kasus.
Ia merincikan, di tahun 2016 pihaknya juga mencatat ada 418 kasus DBD ditemukan. Sedangkan, tahun 2017 terjadi penurunan dengan jumlah 368 kasus, dan terjadi penurunan kembali pada 2018 dengan 176 kasus.
Selanjutnya, kembali terjadi kenaikan pada tahun 2019 dengan jumlah 232 kasus dan tahun 2020 berjumlah 442 kasus.
"Sekali lagi, tidak efektif jika upaya pencegahan ini hanya dari kita saja. Maka peran masyarakat juga sangat dibutuhkan," tutupnya.