Diburu Warga Batam, Harga Drum Air Melonjak Naik

Konten Media Partner
11 Maret 2020 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu tempat penjualan drum air di Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu tempat penjualan drum air di Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Harga drum air di Kota Batam mendadak melonjak naik, saat warga sedang ramai membeli drum air menyusul akan diterapkannya rationing (mengontrol distribusi air) oleh perusahaan air di Kota Batam, PT Adhya Tirta Batam (ATB) empat hari mendatang.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kepripedia, harga Drum air di Simpang Base Camp, Batam tembus Rp 300 ribu satu bijinya. Sebelumnya harga Drum di Simpang Base Camp itu dijual seharga Rp 190.000 perbiji.
"Ya mau tidak mau kita belilah, soalnya kemanapun kita nyari nanti harganya tetap segitu, beli ajalah," kata salah satu warga bernama Eva yang ditemui di lokasi penjualan drum air, Rabu (11/3).
Eva, mengatakan dirinya membeli drum untuk persiapan saat air tidak jalan. Karena sistem rationing yang diterapkan ATB ialah 2-5 yang artinya dalam seminggu, air akan padam selama dua hari.
"Nampung air ini sangat penting, Jadi drumnya kita beli sekarang, takut nanti tambah naik," lanjutnya.
Hengky warga Kecamatan Batuaji, juga mengatakan hal yang sama. Ia harus menampung air untuk kebutuhan sehari hari untuk masa pemadaman nanti. Tapi ia mengaku saat ini kondisi suplai air di kediamannya sudah mulai mengecil.
ADVERTISEMENT
"Ni dah persiapan lah, beberapa hari mulai pemadaman," ucap Hengky.
Salah satu tempat penjualan drum air di Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
Sementara itu, salah satu penjual drum air dikawasan Simpang Base Camp yang enggan disebutkan namanya, mengatakan meningkatnya pembelian drum sudah dimulai sejak dua hari terakhir.
Ia pun mengaku stok lama ditempat penjualannya telah habis. Sehingga beberapa kali sejak permintaan meningkat, ia telah mengambil stok baru dari perusahaan.
"Kita sudah beberapa kali beli dari perusahaan, harganya naik," jelasnya.
Dia mengakui, jika awalnya mereka menjual drum dengan harga Rp 150 ribu keatas. Namun sekarang dijual dengan harga sedikit lebih tinggi, sesuai kenaikan harga dari pihak perusahaan.
"Memang dari perusahaan yang naik, karena barangnya gak ada lagi, sedangkan permintaan banyak." kata pria itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ATB Batam telah mengeluarkan pengumuman resmi, setelah menimbang volume air di waduk Duriangkang mulai menurun.
Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus pada Kamis (5/3) lalu mengatakan bahwa kebijakan ini akan berlakukan pada Minggu kedua Maret 2020. Waduk Duriangkang akan berhenti beroperasi selama dua hari.
Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air dalam 24 hingga 79 jam setelah terjadi penggiliran.
"Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020," lanjut Maria.