Diduga 2 Kali Disuntik Vaksin dalam Sehari, Pria Batam Ini Meninggal

Konten Media Partner
29 Juli 2021 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi suntik vaksin. Foto: Fool
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suntik vaksin. Foto: Fool
ADVERTISEMENT
Hartijo (49), warga perumahan Bapeda Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau meninggal dunia diduga akibat menjalani suntik vaksinasi COVID-19 dua kali dalam satu hari.
ADVERTISEMENT
Ia menerima suntik dosis vaksin pada Minggu, 11 Juli 2021 lalu, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Pihak keluarga menduga akibat suntik tersebut Hartijo mengalami sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.
Ketua RT01 RW014 Perumahan Bapeda, Erry Syahrial, menceritakan dari informasi yang diterima pihak keluarga, awalnya Hartijo antre dan kemudian mendapat suntik dosis vaksin pertama. Setelah itu relawan menyuruhnya ke meja vaksinator yang lain. Di sana ia pun mendapat dosis kedua.
"Malamnya yang bersangkutan tidak enak badan sambil mengaku tervaksin dua kali oleh petugas kepada warga," kata Erry, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (29/7).
Usai mengeluhkan ke warga ia langsung pulang, sehingga tidak jadi ikut agenda rapat di perumahan membahas rancangan agenda Idul Adha waktu itu.
ADVERTISEMENT
Semenjak itu, kata Erry, kondisinya kian buruk sehingga berkonsultasi dengan dokter yang dialamatkan dalam surat vaksinasi. Seperti yang disampaikan dokter, jika ada keluhan silakan konsultasi ke dirinya.
Pada tanggal 15 Juli 2021 yang bersangkutan mengalami demam dan batuk, serta asam lambung naik. Namun pihak keluarga menyebut tidak ditanggapi oleh dokter tersebut. Sehingga yang bersangkutan dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.
"Lima hari menjalani perawatan, ia dinyatakan meninggal dunia. Almarhum dinyatakan positif COVID-19 dan dimakamkan dengan protokol COVID-19, Kamis (29/7)," kata Erry.
Pemakaman Hartijo. Foto: Istimewa.
Akibat kejadian tersebut Erry menyayangkan adanya petugas kurang teliti sehingga terjadi keteledoran yang menyebabkan terjadinya vaksin dua kali.
"Ditambah lagi keluhan tidak ada tanggapan, ini yang kita sayangkan," sesalnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut Erry, istri bersama keluarga almarhum sedang menjalani isolasi mandiri sehingga belum bisa diminta keterangan lebih rinci.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid, membatah yang bersangkutan meninggal usai divaksin dua kali. Menurutnya, yang bersangkutan terpapar COVID-19 dan telah menjalani perawatan di rumah sakit sudah empat hari belakangan.
"Tidak benar menurut saya (meninggal dunia karena tervaksin 2 kali dalam satu hari). Beliau terpapar COVID-19. Meninggal setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Keluarga beliau juga terpapar COVID-19 menurut informasi yang saya dapatkan," kata Rafki saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
"Untuk mengetahui kronologis lengkap dapat menghubungi  Ketua Apindo Kepri," tambah dia.