Disbud Lingga Gelar FGD Penulisan Arab Melayu

Konten Media Partner
12 September 2019 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Disbud Lingga Gelar FGD Penulisan Arab Melayu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang tulisan Arab Melayu di Balai Adat LAM Lingga, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
Diskusi yang membahas tata penulisan tulisan Arab Melayu ini digelar dengan melibatkan guru Bahasa Indonesia, Guru Agama, Tokoh Agama yang ada di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kebudayaan Lingga, M. Ishak mengatakan buku panduan dalam penulisan Arab Melayu merupakan hal yang penting. Selain itu, pembahasan tersebut juga digunakan untuk mempersamakan persepsi mengenai cara tulis.
"Selama ini banyak yang bisa baca, namun kalau menulis banyak yang perlu dibetulkan lagi," jelas M. Ishak.
Ia menambahkan, sejauh ini di Kabupaten Lingga memiliki banyak manuskrip yang dapat dijadikan dasar yang kuat sebagai rujukan.
"Sebagai bahan juga untuk memperkaya khazanah Melayu kan," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, penulis buku panduan, Burhanuddin mengungkapkan jika buku pedoman penulisan Arab Melayu tersebut, telah ia tulis sejak tahun 2017 lalu. Namun hingga tahun 2019, ia mengaku masih dalam tahap penyempurnaan sekaligus mempraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
"Sumber yang kami gunakan itu kitab-kitab lama dan buku Arab Melayu yang disusun Tim dari Provinsi Riau dulu," katanya.
Burhanuddin mengatakan, jika penulisan buku pedoman itu diangkat dari niat untuk menyamaratakan penulisan Arab Melayu. Dengan adanya buku tersebut, akan menghilangkan keragu-raguan bagi masyarakat khususnya tenaga pengajar.
"Mudah-mudahan panduan ini dapat memperbaiki dan menyempurnakan kaidah Arab Melayu, baik lafal Melayu atau lafal Arabnya," tambahnya lagi.
Kepala Seksi Nilai Adat Disbud Lingga, Ika Sartikan mengaku antusias atas kehadiran buku panduan tersebut. Ia berharap agar buku panduan ini dapat diselesaikan tepat waktu.
"Harapannya awal November bisa cetak dan cepat dibagikan ke sekolah-sekolah," ucapnya.
Ika menambahkan jika hasil pembahasan dalam kegiatan FGD itu dapat menjadi masukan dalam meyempurnaan buku panduan itu. Sehingga dapat menjadi pedoman demi kemajuan budaya di Kabupaten Lingga.
ADVERTISEMENT
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JK