Disdik Karimun Soal Seragam Sekolah Gratis: Rp 600 Ribu per Siswa, Bisa 3 Pasang

Konten Media Partner
1 November 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak Sekolah Dasar Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak Sekolah Dasar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Karimun, Kepulauan Riau, saat ini masih melakukan pendataan terhadap siswa yang akan menerima bantuan program seragam sekolah gratis di tahun ajaran baru 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data siswa dan siswi pada periode tahun 2021 hingga 2022, terdapat sekitar 9.500 siswa yang dianggap layak menerima bantuan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Karimun, Sugianto, mengatakan jumlah tersebut mencakup para siswa sekolah tingkat SD dan SMP baik swasta dan negeri.
"Yang jelas siswa SD dan SMP. Dari jumlah 9.500 itu termasuk sekolah swasta dengan negeri, kita berpedoman pada tahun 2022 ini," ucap Sugianto, Selasa (1/11).
Dari hasil perhitungan, realisasi program itu memerlukan anggaran sebesar Rp 5 sampai Rp 6 miliar, dengan rincian nilai bantuan sebesar Rp 500-600 ribu untuk masing-masing siswa yang akan menerima.
"Jadi anggarannya masih sampai Rp 6 miliaran. Dari nilai Rp 600 ribu itu bisa dapat 3 pasang seragam sekolah. Tapi tidak dengan sepatu, melainkan diganti dengan tas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sugianto juga menjelaskan, program itu rencananya akan direalisasikan pada saat memasuki Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun mendatang.
"Semacam contoh di Kabupaten Bintan, kita sudah lihat Perbupnya dan ternyata memungkinkan," terangnya.
"Untuk di Karimun nanti juga akan ada Perbup itu, untuk nanti sebagai pedoman berkelanjutan dari program ini. Ini juga yang sedang dipersiapkan, mudah-mudahan terealisasi," bebernya.
Dia menambahkan, jika melihat besaran anggaran yang diperlukan dengan kondisi keuangan Karimun saat ini, ia merasa optimistis jika program stimulus itu bisa segera terealisasi. Terlebih untuk memulihkan kondisi ekonomi para orang tua setelah dua tahun dirundung pandemi COVID-19.
"Kalau bapak (bupati) sudah berkata begitu sanggup lah itu," tutup Sugianto.