Dishub Kepri soal Kapal Feri dari Lingga Tak Beroperasi: Harus Ada Solusi

Konten Media Partner
10 Agustus 2022 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harliyansyah (kiri) dan Satrio Wibowo (kanan). Foto: Asrul Zeni/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Harliyansyah (kiri) dan Satrio Wibowo (kanan). Foto: Asrul Zeni/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Riau menanggapi perihal terkendalanya kapal feri dari Kabupaten Lingga ke Tanjungpinang dan Batam dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Termasuk tidak adanya pelayaran dari Lingga pada Selasa (9/8) lalu. Hal itu dikarenakan ada sejumlah kapal di hari operasi yang sama namun tidak dapat berlayar karena mengalami kerusakan.
Supporter Transportasi Perairan Dishub Kepri, Satrio Wibowo, menyebutkan pihaknya telah mengkonfirmasi soal 'pincang'-nya pelayaran tersebut ke pihak kapal. Namun menurutnya Dishub belum menerima jawaban.
"Kita dari dishub sendiri hanya bisa memanggil, mengimbau, agar tidak terjadi mis lagi masyarakat dengan operator kapalnya," ujar Satrio ditemui dikantornya, Rabu (10/8).
Ia menjelaskan, masalah kendala tersebut termasuk bagian operasional harian kapal yang harusnya diselesaikan penyelenggara pelabuhan, agen, dan juga pemilik kapal.
Sementara Dishub Kepri hanya dapat mengimbau dan menanyakan solusi dari masalah pelayaran yang terjadi.
Ilustrasi kapal feri Lingga ke Tanjungpinang. Foto: kepripedia.com
"Jadi kalau misalnya kita yang mengintervensi hal tersebut kita tidak memiliki kewenangan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Satrio menambahkan, untuk kapal pengganti dari kapal yang rusak pihaknya pun masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait.
Sementara itu, Kasi Badan Usaha dan Perairan Dishub Kepri, Harliyansyah, menerangkan masalah kerusakan kapal yang terjadi perlu dilihat lebih jauh penyebabnya.
Mengingat, setiap kapal memiliki jadwal docking atau servis minimal setahun sekali.
"Apakah sudah dilaksanakan atau belum karena itu merupakan keselamatan berlayar, dan itu bukan kewenangan kami karena kami tidak mempunyai kewenangan tentang keselamatan berlayar," jelasnya.
Ia menambahkan, Dishub sendiri akan kembali mengimbau dan meminta konfirmasi pihak terkait, agar tidak terjadi lagi mis antara masyarakat sebagai calon penumpang dengan operator kapalnya.
Sebelumnya diberitakan pelayaran dari sejumlah pelabuhan di Kabupaten Lingga menuju Batam dan Tanjungpinang tidak beroperasi sama sekali, Selasa (9/8). Sehingga ada sejumlah penumpang yang rugi.
ADVERTISEMENT
Harusnya di hari itu, ada 3 kapal yang beroperasi, yakni MV Superjet 7 dan MV Oceanna 9 tujuan Tanjungpinang serta MV Putra Maju 08 tujuan Batam.
Namun MV Superjet 7 sudah jauh hari mengalami kerusakan, sementara MV Putra Maju rusak sejak 7 Agustus. Hanya tersisa Oceanna 9 yang pagi itu juga mendadak rusak.
Penumpang yang kecewa pun menyayangkan lumpuhnya pelayaran tersebut. Karena mereka menilai, seharusnya pihak terkait sudah memiliki solusi menyediakan kapal pengganti.
"Kita yang ada urusan susah jadinya. Ini jika seperti ini berdampak pada investasi dan wisata di Lingga. Kita wilayah maritim yang harus siap dengan kemungkinan tapi trayek jalan," ujar salah satu penumpang, Sarmin.