Dispar Kepri Gali Dua Potensi Ekraf Dua Desa di Bintan

Konten Media Partner
5 Juli 2019 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat berkunjung ke kampong teripang. Melihat produk-produk yang dihasilkan / F. Mily
zoom-in-whitePerbesar
Saat berkunjung ke kampong teripang. Melihat produk-produk yang dihasilkan / F. Mily
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Kepulauan Riau mengunjungi dua desa yaitu Kampong Teripang dan Kampung baru, Lagoi, yang dipimpin langsung oleh Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dinas pariwisata Provinsi Kepri, Selasa, (4/7).
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kepri, Nurainiah menjelaskan selain menggali, peninjauan tersebut dilakukan untuk mencari dan melihat secara langsung prospek ekonomi kreatif dari masyarakat.
“Target peninjauan ini adalah untuk mendata beberapa potensi ekonomi kreatif di Kepri dan diharapkan dapat berkembang. Kita mencari tahu disisi pemasarannya, desain produk, branding dan juga sarana prasarana pendukung,” jelas Nurainiah.
Nurainiah menyebutkan potensi tersebut merupakan langkah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Antara sumber daya alam (SDA) dapat bersinergi dengan sumber daya manusia (SDM). Bahkan, Nurainiah berharap pada masa yang akan datang kedua kampung tersebut dapat menjadi ikon Kepulauan Riau.
Dalam bidang potensi kreatifitas warga, Kampong Teripang dan Kampung Baru Lagoi memiliki ciri khasnya masing-masing. Kampong Teripang lebih membudidayakan teripang (gamat) dan protein ikan, sedangkan Kampung Baru Lagoi membuat cenderamata yang terbuat dari sisik-sisik ikan.
ADVERTISEMENT
“Apa yang ada di Kampong Teripang ini menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan nantinya, tentunya dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi warga. Ditambah lagi memafaatkan potensi alam di Bintan yang kaya dengan hasil lautnya, seperti teripang,” tutur Nurainiah.
Untuk Kampung Baru di Lagoi, Bintan terdapat kreatifitas dari masyarakat berupa cenderamata dari sisik ikan. Souvenir tersebut dibuat oleh seorang warga setempat yang bernama Wahidah.
Apa yang dihasilkan warga dengan kreatifitas yang dimiliki sangat bagus dan bernilai ekonomis. Sehingga perlu beberapa kajian yang perlu dikembangkan dan dilatih untuk menambah lagi nilai kerajinan tersebut.
Penulis : Mily
Editor : Wak JK
Berkunjung ke kampung baru, Lagoi. Melihat kerajinan tangan dari sisik ikan / F. Mily