DPRD Kepri Nilai Serapan APBD Minim Picu Penambahan Penduduk Miskin

Konten Media Partner
21 Juli 2020 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Jumaga Nadeak. Foto: Ismail/kepripedia.com
Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Jumaga Nadeak, menilai ada sejumlah faktor yang menyebabkan penambahan penduduk miskin pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Selain disebabkan pandemi COVID-19, namun faktor serapan anggaran yang kurang maksimal juga menjadi pemicunya.
"Saya rasa bukan cuma pandemi ya, serapan anggaran yang kurang juga menjadi penyebab," ucapnya saat ditemui di Kantor DPRD Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (21/7).
Dijelaskannya, salah satu pendongkrak ekonomi masyarakat Kepri adalah serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, hingga memasuki semester II 2020 serapan APBD Kepri masih cukup minim hanya sekitar 36 persen. 
Kondisi inilah salah satu yang menyebabkan bertambahnya penduduk miskin di Kepri secara signifikan.
"Bahkan, pendapatan kita juga minim," singkatnya.
Oleh karena itu, Politisi PDI Perjuangan ini, mengingatkan Pemprov Kepri untuk segera melaksanakan kegiatan baik fisik dan keuangan. 
Serta, berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan daerah pada masa new normal ini.
ADVERTISEMENT
"Kami ingatkan Pemprov bekerja lebih gesit demi mensejahterakan masyarakat," tegasnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Maret 2020 jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan sebanyak 4.208 jiwa. Dari 127.758 jiwa pada September 2019 menjadi 131.966 jiwa per Maret 2020.
Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto, menegaskan meningkatnya angka kemiskinan pada tahun 2020 ini disebabkan pandemi COVID-19. 
Menurutnya, pada kondisi tersebut sebagian besar masyarakat Kepri cukup merasa kesulitan ekonomi. Maka, tak heran pada jumlah penduduk miskin meningkat.
"Itu akibat wabah pandemi COVID-19, tidak heran angka kemiskinan meningkat," ujarnya, belum lama ini.