Ekspor Industri Jadi Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi di Kepri

Konten Media Partner
7 Agustus 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kawasan industri. Foto: dok BP Batam.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan industri. Foto: dok BP Batam.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jika pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Triwulan II (TW-II) mengalami pertumbuhan hingga 6,90 persen.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyebutkan salah satu indikator yang ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kepri karena besarnya nilai ekspor barang-barang industri. Sementara Kepulauan Riau mempunyai banyak kawasan ekonomi khusus yang menyebar di beberapa kabupaten dan kota.
"Rata-rata industri di kawasan KEK, seperti di Galang Batang misalnya, nilai ekspornya jauh lebih tinggi dari pada nilai impor. Karena memang Industri di daerah itu lebih banyak menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri," jelas Ansar
Begitu juga beberapa industri yang tersebar di KEK di Karimun, Bintan dan Batam rata-rata memiliki nilai ekspor yang tinggi dibandingkan impor.
Ansar menegaskan pertumbuhan ekonomi year on year 6,9 persen yang diraih Provinsi Kepulauan Riau merupakan kerja semua pihak yang berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tidak ada pihak atau daerah yang merasa superior atau menganggap diri punya peran paling besar dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Kepri.
"Semua daerah dan semua pihak punya peran dan kontribusi yang sama. Karena program recovery economy Kepri ini memang didasari dari semangat yang sama bagaimana ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera," kata dia.
"Tentu kita apresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ini," tambahnya.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Foto: Istimewa/kepripedia.com
Ansar berharap, momentum pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat terus dijaga, termasuk oleh kabupaten dan kota. Menurutnya geliat ekonomi di masa pandemi saat ini mampu mengurangi beban sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat.
Mengingat faktor industri sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi, Mantan Bupati Bintan dua periode ini meminta agar pemerintah kabupaten dan kota untuk mempermudah segala perijinan dari setiap investasi yang masuk, baik investasi dari PMA maupun dari PMDN.
ADVERTISEMENT
"Hendaknya memberikan pelayanan yang mudah, murah, efektif dan efisien. Jangan bebani investor dengan berbagai pungutan yang memberatkan. Karena besarnya investasi sangat berpengaruh pada kuatnya perekonomian di Kepulauan Riau," tegasnya.
Ansar juga berterima kasih kepada semua kabupaten dan kota yang terus mendorong realisasi belanja pemerintah dan penyerapan anggaran.
"Tentu harapan kita, kondisi kembali normal sehingga kita bisa berkonsentrasi penuh membangun pondasi ekonomi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi Kepri yang lebih baik lagi," demikian Gubernur Kepri itu.
Sebelumnya, Kepala BPS Kepri, Agus Sudibyo, memaparkan dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi TW-II di Kepri didorong oleh kategori Industri pengolahan yang memberikan andil pertumbuhan sebesar 3,16 persen.
Kemudian, dari sisi pengeluaran komponen yang memberikan andil pertumbuhan terbesar adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,79 persen dan net ekspor dengan andil sebesar 2,10 persen.
ADVERTISEMENT
"Perekonomian Kepri TW-II 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp67,76 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp44,57 triliun," ungkap Agus melalui rilisnya, Kamis (5/8).