Elpiji 3 Kg di Pangkalan Sulit Didapat, Warga Beli ke Pengecer Harga Tinggi

Konten Media Partner
27 September 2020 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi LPG 3 Kg. Foto: Wartabromo via kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LPG 3 Kg. Foto: Wartabromo via kumparan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga Kota Batam, Kepulauan Riau kini mengaku susah mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kelangkaan tersebut di antaranya diakui oleh warga di sekitar pangkalan wilayah Sagulung Kota Batam.
ADVERTISEMENT
Rajab, seorang warga Kavling Baru mengaku telah mencari hilir mudik untuk mendapat gas LPG 3 kg di daerah tempat tinggalnya. Ia juga mengaku harus mencari gas elpiji untuk konsumsi rumah tangganya itu hingga ke Batu Aji, Kota Batam.
"Tempat saya ada empat pangkalan gas, semua habis kosong, makanya saya cari ke pangkalan di daerah Batu Aji, namun juga kosong," kata Rajab kepada kepripedia, Minggu (27/9).
Menurut ceritanya, gas yang bersubsidi dari pemerintah itu, ia temukan setelah berkeliling cukup lama. Namun bukan di pangkalan resmi, melainkan di pengecer atau di warung kecil pinggir jalan.
"Saya temukan di pangkalan tidak resmi di wilayah Sekupang. Harga jual pun Rp 25 ribu jauh dari harga pangkalan Rp 18 ribu, bayangkan saja begitu jauh saya cari gas dari Sagulung ke Sekupang," kata Rajab.
Salah seorang warga Kavling Baru, Batam, Rajab saat ditemui sedang mencari elpiji 3 Kg. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
Tak jauh berbeda dengan keluh Rajab, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Nongsa bernama Tina juga mengaku kerap kesusahan mencari elpiji. Namun, menurut keterangannya elpiji masih dapat ditemukan di pengecer dengan harga yang relatif lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Saya kadang beli di pengecer, warung nggak resmi. Dari pada nggak masak lebih baik kita beli dengan harga Rp 25 ribu," ucapnya.
Sementara itu, seorang pemilik rekom gas, Toni, menyebutkan bahwa gas elpiji 3 kg tidak mengalami kelangkaaan. Hanya saja saat elpiji mulai stok kembali, warga sudah ramai yang membeli.
“Pagi datang siangnya sudah habis,” kata dia.
Dia mengatakan kelangkaan bukan karena harga gas naik ataupun pihak Pertamina mengurangi jatah gas yang diantar ke pangkalan. Namun menurutnya konsumsi dan penggunaan elpiji masyarakat di Batam dinilai meningkat.
Kelangkaan gas subsidi tersebut ditengah pandemi menambah derita bagi masyarakat kecil. Sudah pandemi yang dihadapi ditambah lagi dengan susah mencari sebuah gas 3 kg yang merupakan kebutuhan khalayak.
ADVERTISEMENT
Kepripedia telah mengkonfirmasi kepada pertamina terkait kelangkaan gas 3 kg di sejumlah pangkalan resmi di Kota Batam. Menurut Unit Manager Comm & CSR MOR I Pertamina, Roby Hervindo, mengatakan, sampai saat ini tidak ada kelangkaan pada gas 3 kilogram.
"Secara operasional gak ada kendala. Kesulitan cari elpiji di pangkalan atau pengecer?" kata Roby dengan singkat dalam pesan whatsapp.