Faktor Pemasaran Jadi Kendala Petani Semangka di Karimun

Konten Media Partner
30 November 2019 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Panen Buah Semangka di Desa  Sememal, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Foto : Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Proses Panen Buah Semangka di Desa Sememal, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun. Foto : Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Petani Semangka di Desa Sememal, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun mengeluhkan faktor pemasaran yang menjadi kendala utama terhadap hasil panen pertanian mereka.
ADVERTISEMENT
Salah seorang Petani semangka di Desa Sememal, Samsuri, mengatakan kendala tersebut dipengaruhi wilayah Karimun yang tidak begitu luas, sehingga kuantitas pemasaran tidak optimal dilakukan.
"Kita kesulitan dengan pemasaran, karena wilayah kita ini kan terlalu kecil, sementara untuk pemasaran ke luar daerah itu membutuhkan cost yang tinggi,"ujar Samsuri saat ditemui kepripedia usai proses panen buah semangka di lahan pertaniannya, Sabtu (30/11).
Dia mengatakan, saat ini ia memasarkan hasil pertanian tersebut dengan di distribusikan ke beberapa pulau yang tersebar di Kabupaten Karimun melalui pedagang yang menjadi langganannya untuk setiap kali masa panen.
"Dan untuk kisaran 7 ton memerlukan sekitar waktu seminggu itu disekitaran balai, tergantung juga faktor cuacanya. Untuk harga Ke pedagang kita jual dengan harga antara Rp. 4000 ribu hingga Rp. 4.500," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kata Samsuri, sempat memperoleh permintaan untuk ekspor buah semangka menuju negara tetangga yakni Singapura. Namun terhambat kualitas buah yang dihasilkan.
"Dari karantina juga dulu temen-temen pernah ditawarin untuk pemasaran ke Singapura,"jelasnya.
Dia juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Daerah menekankan kepada para petani untuk dapat menanam tanaman organik, sementara pelatihan dan pembinaan belum optimal dilakukan.
"Kami juga berharap kepada pemerintah memperhatikan mengenai organik ini. Adapun pelatihan jangan dilakukan seperti itu-itu saja, Pelatihan ini kita disini daerah panas, daerah multi kultural, ada temen-temen petani di Kirim pelatihan ke daerah Bogor yang cuaca nya dingin, tentu tidak cocok,"ungkapnya.
Samsuri membuka kebun buah semangka diatas lahan seluas 2 hektar, dengan hasil panen mencapai 7 ton untuk sekali masa panen berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Proses panen kita lakukan bertahap, total hasil panen di atas lahan ini semua berkisar 30 ton. Dengan modal awal kita sekitar Rp. 70 jutaan, karena juga harus menggunakan alat berat ketika membuka lahannya,"tutupnya.
Proses Penimbangan Hasil Panen Buah Semangka. Foto : Khairul S/kepripedia.com