Famtrip Kemenpar di Tanjungpinang Promosikan Wisata Sejarah dan Budaya

Konten Media Partner
26 November 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan famtrip Kemenpar di Tanjungpinang. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan famtrip Kemenpar di Tanjungpinang. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia kembali menggelar Familitionz Trip (Famptrip) yang digelar di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Salah satu program Kemenpar di Ibu Kota Provinsi Kepri digelar sejak Senin (25/11) hingga Kamis (28/11).
Selama kegiatan Famtrip di Tanjungpinang ini, Kemenpar membawa 6 awak media nasional yang diajak untuk melihat dan merasakan langsung beragam kebudayaan dan destinasi bersejarah.
"Mereka (awak media yang dibawa Kemenpar) untuk mempromosikan kepada masyarakat luas budaya dan sejarah di Tanjungpinang," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Suryadi.
Suryadi menyebutkan, Tanjungpinang merupakan salah satu tempat bersejarah yang kaya akan warisan kebudayaan Melayu. Karena itu, melalui program famtrip, kebudayaan tersebut akan lebih diekspos.
"Beberapa program wisata Melayu di Pulau Penyengat, wisata budaya China dan warisan budaya kolonialnya akan diekspose," tambah Suryadi.
Raja Fajrul, salah satu tour guide dari Himpunan Pariwisata Indonesia di Tanjungpinang mengatakan hari pertama kemarin, Senin (25/11), destinasi yang dikunjungi adalah Vihara Avalokitesvara Graha, melihat patung Dewi Kuwan In yang merupakan salah satu wisata religi yang berada di batu 14.
ADVERTISEMENT
Kemudian menuju ke destinasi patung seribu di Vihara Ksitigarbha Bodhisatvva.
Famtrip ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Foto : Istimewa
"Hari kedua (26/11), mereka kita ajak ke Pulau Penyengat untuk melihat salah satu wisata warisan Melayu di Kepulauan Riau," ujar Fahrul
Sedangkan hari ketiga (27/11), rombongan akan dibawa ke Senggarang, Tanjungpinang untuk melihat warisan percinaan. Kemudian hari terakhir (28/11) akan melihat Kota Lama di Sungai Carang Tanjungpinang.
Fajrul menilai, Kepulauan Riau memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang besar. Tidak hanya peradaban dan kebudayaan Melayu saja, namun juga banyak kebudayaan luar yang juga berkembang di kawasan Kepulauan Riau.
Hingga saat ini, perkampungan dan peninggalan sejarah masih ada dan tetap dilestarikan dengan baik.
"Contohnya di Senggarang. Nuansa kampung pecinaan yang berada di pesisir, pinggiran selat berupa rumah-rumah panggung yang dibangun di pinggir pantai. Ini menjadi ciri khas yang masih bisa kita lihat sekarang,” Tutur Raja Farul.
ADVERTISEMENT