Forum Sekda se-Indonesia di Batam Ditunda

Konten Media Partner
16 Maret 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Gubernur Kepri, Isdianto. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Kepri, Isdianto. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Implementasi Birokrasi dan Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) dinyatakan ditunda.
ADVERTISEMENT
Acara ini rencananya akan dilaksanakan pada 17-20 April 2020 di Hotel Pacifik, Kota Batam.
Penundaan pelaksanaan ini menyusul imbauan dari Plt Gubernur Kepri Isdianto, seminar, workshop, dan berbagai pertemuan dengan kapasitas besar dan menghadirkan peserta dari daerah terjangkit, hendaknya ditunda hingga Covid19 mereda.
“Dengan berat hati keputusan ini harus kita buat. Ini semua untuk kebaikan masyarakat. Untuk kebaikkan Kepri,” kata Isdianto di Graha Kepri, Batam, Minggu (15/3) kemarin.
Kepri, sebagai tuan rumah sejatinya sudah menyiapkan segala sesuatu terkait pelaksanaan ini. Acara ini direncanakan akan dihadiri setidaknya tiga ribu peserta dari berbagai Indonesia.
Namun perkembangan terkini terkait infeksi Covid19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bahkan beberapa provinsi melakukan semacam lockdown untuk daerah mereka. Termasuk meliburkan sejumlah aktivitas hingga dua minggu ke depan.
ADVERTISEMENT
Plt Gubernur Isdianto juga mengimbau masyarakat Kepri untuk mengurangi aktivitas dengan kerumunan massa yang besar. Langkah nyata dari imbauan itu pun sudah dilakukan Pemprov Kepri dengan menunda pelaksanaan Forsesdasi itu. Ini semua sebagai antisipasi agar wabah COVID-19 tidak menyebar.
“Sampai hari ini (Minggu 15/3), Kepri masih belum ditemukan adanya kasus positif covid19. Namun demikian, perkembangan epidomologi Covid19 baik di dunia dan di Indonesia, kita perlu melakukan langkah-langkah antisipatif, agar covids19 tidak masuk dan mewabah di wilayah Provinsi Kepri,” kata Isdianto,
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutterstock
Isdianto mengajak semua bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Bagi Isdianto, kepentingan masyarakat adalah yang utama. Karena itu, dia pun mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama, bahu-membahu dalam mencegah dan menanggulangi Covid19.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, aktivitas pendidikan masih tetap berjalan. Namun semua dengan kewaspadaan tinggi. Jika diketahui ada guru dan atau murid demam, batuk dan bersin atau kembali dari daerah terjangkit agar tidak mengikuti proses belajar mengajar hingga waktu yang ditentukan oleh petugas kesehatan.
“Namun aktifitas pendidikan akan dihentikan jika secara nyata penularan covid telah terjadi di tengah-tengah masyarakat,” kata Isdianto.
Di antara imbauan tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi Covid19, Isdianto minta agar pihak terkait untuk melaksanakan kegiatan deteksi suhu di tempat-tempat aktivitas banyak orang. Semua diminta melaksanakan pencegahan respon dan antisipasi penularan infeksi penularan Covid19 secara mandiri dengan mengerahkan sumber daya dan sumber dana yang ada sesuai dengan peraturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
“Sekali lagi, walaupun belum ditemukan yang postif, kewaspadaan kita sangat tinggi di Kepri. Masyarakat jangan cemas, karena tim bekerja sesuai protokol dari pihak kementerian. Hotline akan aktif 24 jam,” kata Isdianto.
Senin (16/3) ini, Isdianto langsung memimpin Rapat Koordinasi Penanganan COVID19 di Provinsi Kepulauan Riau. Seluruh Stakeholder dipastikan hadir dalam pertemuan ini. Baik dari Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan lainnya.
Sejumlah daerah di Kepri pun telah memutuskan untuk meliburkan sekolah sebagai langkah preventif.