Gerakan Berbagi 5 Juta Masker di Batam Jadi yang Terbesar di Indonesia

Konten Media Partner
10 November 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tito Karnavian saat tiba di Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka menghadiri pelucuran gerakan berbagi 5 juta masker. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tito Karnavian saat tiba di Batam, Kepulauan Riau, dalam rangka menghadiri pelucuran gerakan berbagi 5 juta masker. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, meluncurkan gerakan berbagi 5 juta masker untuk mewujudkan Pilkada sehat tahun 2020 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Tito menyampaikan, gerakan 5 juta masker untuk masyarakat ini merupakan yang terbesar hingga saat ini di Indonesia.
"5 juta masker ini, merupakan yang terbanyak dibagikan sampai saat ini. Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong kesadaran dalam melindungi dirinya," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, jika saat ini dunia tidak hanya krisis kesehatan. Namun sudah multidimensi. Dampak COVID-19 sudah mengganggu ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
Sehingga, kata dia, setiap kepala daerah diminta menyelesaikan krisis multidimensi dan tidak cukup hanya fokus pada penanganan COVID-19. Karena itu, dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran, harus berorientasi pada stimulus ekonomi juga, serta untuk bantuan sosial.
"Itu harus dikoordinasikan ke DPRD. Alokasi juga, tidak hanya fokus pada COVID-19," ujar Tito mengingatkan.
ADVERTISEMENT
Mantan Kapolri ini juga menambahkan, Kemendagri dan Kementeri Keuangan, merumuskan, relokasi dan refocussing anggaran. Sehingga, anggaran digunakan kepala daerah untuk menyelesaikan krisis multidimensi.
“Jadi kita harus memperhatikan perekonomian, walau yang utama kesehatan," ulangnya.
Sementara itu, Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin, melaporkan tujuan adanya program 5 juta masker di Kepri agar masyarakat semakin sadar memperlengkapi diri dengan masker.
"Dengan digelar kegiatan pada hari pahlawan, untuk bisa meneladani pejuang untuk berjuang melawan COVID-19," harap Bahtiar.
Selain itu, Bahtiar juga menuturkan para Bupati dan Wali Kota se Kepri juga telah berkomitmen untuk fokus penanganan COVID-19. Diantaranya, dengan penyediaan laboratorium PCR. Dimana, saat ini sudah diresmikan laboratorium di RS Ahmad Tabib Tanjungpinang. Kemudian satu alat untuk laboratorium dikirim ke Karimun.
ADVERTISEMENT
"Kami juga sudah tegaskan, tidak tandatangan APBD, jika tidak ada lab PCR. Jadi sudah ada komitmen Batam untuk lab di RSUD Embung Fatimah. Natuna dan Anambas juga sudah punya lab, walau masih hijau (kabupaten baru). BP Batam juga sudah komitmen membuat lab di RSBP Batam," kata lelaki kelahiran Bone ini.
Untuk diketahui, walau ditarget 5 juta masker, namun laporan terakhir masker terkumpul sebanyak 6,29 juta masker.
Seluruhnya, terkumpul dari bantuan Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Temasek Singapura, Konjen Singapura, pemerintah daerah, TNI, Polri, ASN, BUMN dan dari unsur masyarakat Kepri. Selain itu, berbagai pihak yang berkontribusi antara lain Amtek Enginering, Henalux, Sat Nusa Persada, Bintan Alumina Indonesia (BAI), Bank Indonesia, Bank Riau Kepri, Bank Syariah Riau Kepri, BMPD Batam dan BRRI.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dari KBRI Singapura, Consulat General of Republic Singapore, PT Taspen, Direktorat Oblik Kemenkes, Satgas COVID Nasional, bantuan dari Republik Rakyat Tiongkok, Baznas Kepri, WHO melalui Kemenkes.
Selain masker, bantuan yang diberikan juga dalam bentuk handsanitaizer, face shield hingga bantuan alat rapid tes.