news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gubernur Kepri Tak Ingin Ada Ketimpangan Pembangunan Antardaerah

Konten Media Partner
5 April 2021 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dalam acara Musyarawah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kepulauan Anambas di Aula Kantor Bupati Anambas, Tarempa, Minggu (4/4). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dalam acara Musyarawah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kepulauan Anambas di Aula Kantor Bupati Anambas, Tarempa, Minggu (4/4). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, berkomitmen akan memberikan perhatian secara proporsional terhadap seluruh kabupaten/kota di Kepri. Agar tidak ada lagi terjadi kesenjangan pembangunan antardaerah.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikatakannya saat membuka Musyarawah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kepulauan Anambas di Aula Kantor Bupati Anambas, Tarempa, Minggu (4/4) kemarin.
"Saya tidak ingin ada ketimpangan pembangunan antar daerah di Kepulauan Riau. Semuanya harus merata dalam hal pembangunan, kita akan memporsikan anggaran kita secara proprosional. Jangan daerah lain yang bergemerlapan tetapi di Anambas masih gelap gulita," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ansar membawa serta para Kepala Balai PU wilayah Sumatera ke Anambas guna menyelesaikan permasalahan yang menjadi hambatan dalam pengerjaan infrastruktur di Kabupaten Anambas. Salah satu infrastruktur yang akan dibangun adalah jalan raya Peninting-Payak Lama di tahun 2022, dan embung air baku di Desa Nyamuk.
Menurutnya, Musrenbang ini tidak hanya sebagai formalitas saja tetapi betul-betul dikejar apa yang menjadi usulan dan rencana dalam pembangunan dapat terealisasikan dengan nyata, terutama sekali dalam hal pemulihan ekonomi pasca Pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan perekonomian di Anambas yang minus sampai 7,83 persen merupakan imbas dari COVID-19 yang memutuskan hubungan Anambas dengan dunia luar. ekspor ikan keluar negeri dan tempat pariwisata tutup menjadi penyebab turunnya ekonomi Anambas," katanya.
Karena, lanjut Ansar, kedepan fokus perhatian Pemerintah harus pada pemberdayaan ekonomi yang menaikkan kemampuan daya beli masyarakat. Konsumsi rumah tangga memberikan pengaruh yang kuat terhadap kontraksi peningkatan ekonomi.
"Ketika kita bicara peningkatan ekonomi kita harus memperhatikan demand dan supply. Di sisi demand konsumsi rumah tangga masyarakat Kepulauan Anambas menyumbang di kisaran angka 12,6%. Padahal secara rata-rata nasional ada di angka 40 persen. Ini yang harus kita pacu dengan program padat karya," sebut Gubernur Ansar.
Ansar melanjutkan, program stimulan bantuan UMKM dalam pencanangan pemulihan ekonomi nasional yang diluncurkan oleh pemerintah pusat harus sesuai dengan program yang ada di daerah guna memperkuat jaring pengaman sosial di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya upaya pemulihan ekonomi adalah dengan mempermudah investasi yang akan masuk ke Anambas. Ansar menyambut baik Perda Investasi yang akan dikeluarkan oleh Bupati Kepulauan Anambas. Tetapi Gubernur mengingatkan bahwa di dalam perda tersebut harus pula menyertakan relaksasi-relaksasi kepada pelaku investasi.
"Relaksasi yang paling penting itu adalah perizinan birokrasi yang baik. Saya minta kalau ada instansi vertikal yang berurusan dengan investasi jangan menyusahkan investor. Itu yang menciptakan teori gula dan semut. Jika kita bisa kasih gula yang bagus maka semut akan berdatangan," tegas Ansar.
Terlepas dari menurunnya perekonomian di Anambas, Gubernur Ansar mengapresiasi Kabupaten Kepulauan Anambas yang berhasil menjadi salah satu zona hijau dari tiga kabupaten berstatus zona hijau di Kepri.
ADVERTISEMENT
"COVID-19 akan selalu menjadi perhatian utama kita. Kepulauan Anambas jangan sampai ada second wave terjangkit COVID. Ini supaya langkah-langkah pemulihan ekonomi yang sudah kita susun dapat berjalan maksimal," ucapnya.