Harga Pasaran Timah Menurun Akibat Virus Corona

Konten Media Partner
10 Februari 2020 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS LB PT Timah Tbk. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
RUPS LB PT Timah Tbk. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
PT Timah Tbk mengakui fenomena virus Corona yang terjadi di Wuhan, China dan berbagai belahan negara lainnya memberikan dampak signifikan terhadap iklim pertambangan timah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pangsa pasar untuk besaran harga timah saat ini masih dalam keadaan belum optimal, setelah sebelumnya berada pada level US$ 17.800 per metrik ton. Namun, angkat tersebut sempat terkoreksi dan kembali terjadi penurunan.
"Kemarin sempat di level 17.800 tapi kemarin begitu ada isu virus Corona sempat terkoreksi. Volatility nya juga lumayan,"ujar Direktur Utama PT. Timah tbk, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, dalam acara RUPSLB PT. Timah tbk di hotel Borobudur, Jakarta, Senin (10/2).
Dengan begitu, emiten BUMN itu kini tengah mengurangi akselerasi produksinya atau meningkatkan cadangan timah sebagai langkah antisipasi atas kondisi yang terjadi.
Artinya, perusahaan yang berpusat di Bangka Belitung itu bakal meluncurkan strategi penguatan tambang primer selain fokus pada tambang aluvial yang beroperasi saat ini
ADVERTISEMENT
Riza Pahlevi menuturkan, mengenai kondisi ini, ia belum melakukan upaya koordinasi dengan para pelaku usaha pertambangan timah dunia. PT. Timah Tbk merupakan perusahaan yang terdaftar di London Metal Exchange (LME).
"Dalam waktu dekat kita coba koordinasi lagi bagaimana kita mengatasi antisipasi harga dari produk timah ini," kata Riza.
Diketahui, China merupakan salah satu negara sasaran ekspor perusahaan PT. Timah dalam memasarkan hasil dari pertambangan timah yang beroperasi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Selain China, hasil produksi timah juga di ekspor ke sejumlah negara lainnya yakni Singapura, Jepang, India, Inggris, Korea Selatan, Belanda dan berbagai negara lainnya di Eropa.