Heboh Bensin Bercampur Air, ini Penjelasan SPBU

Konten Media Partner
24 Oktober 2019 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini SPBU Batu Ampar. Foto : Istimewa/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini SPBU Batu Ampar. Foto : Istimewa/Facebook
ADVERTISEMENT
Sebanyak 18 pengendara motor klaim motornya mogok seusai isi bahan bakar minyak (BBM) bercampur air di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) bernomor 14.294.713 Batu Ampar, Kota Batam.
ADVERTISEMENT
Menanggapi insiden tersebut pihak SPBU persero Batu Ampar, Gabriel Sianturi mengatakan pihak SPBU akan menangalangi dan siap mengganti kerusakan 18 kendaraan, yang bensinnya tercampur air tersebut.
"Ada 4 mobil dan 14 sepeda motor yang mengalami kerusakan," kata Gabriel, Rabu (23/10).
"Jadi pihaknya akan bertanggungjawab atas insiden ini," lanjutnya.
Sementara itu, Edo Pasaribu yang juga pengawas SPBU mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan.
“Kalau untuk sepeda motor sudah kita perbaiki semua. Mobil sedang dalam perbaikan,” ujarnya.
Menurut Edo peristiwa itu terjadi, karena ketidak sengajaan dari pihak SPBU, yang mengakibatkan adanya air yang tercampur dalam BBM yang merupakan rembesan air hujan yang masuk melalui bekas pemasangan alat pendeteksi kadar air dan minyak atau ATG yang tidak tertutup rapat.
ADVERTISEMENT
Kasus tersebut saat ini, sudah ditangani oleh kepolisian untuk melakukan identifikasi.
Sementara itu, dengan adanya insiden itu Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I Roby Hervindo mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari pihak SPBU, perihal insiden tersebut.
"Pada 23 Oktober 2019 dikarenakan cuaca lebat yang terjadi di Batu Ampar, sehingga terjadi kontaminasi air yang masuk ke dalam Tangki Pendam di SPBU," kata Roby pada kepripedia, Rabu.
Ia mengatakan, setelah insiden ini terjadi, Pertamina langsung menutup SPBU 14.294.713 dan langsung mengevakuasi tanki pendam hingga seluruh air dapat dikeluarkan.
Dugaan sementara, hujan lebat mengakibatkan naiknya volume air hujan di lokasi tersebut, dan Debit air yang berlebih ini masuk ke tangki melalui proyek pembangunan di SPBU.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Pertamina masih menindaklanjuti insiden ini serta sedang mengidentifikasi kerugian yang dialami oleh pelanggan.
"Pertamina bertanggung jawab penuh atas kendaraan-kendaraan yang mengalami gangguan akibat kontaminasi," ucapnya.