Jaksa Geledah Puskesmas dan Dinkes Bintan Terkait Dugaan Korupsi Insentif Nakes

Konten Media Partner
30 November 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Penyidik Pidana Khusus Kejari Bintan menggeledah ke puskesmas Seilekop, Selasa (30/11). Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Tim Penyidik Pidana Khusus Kejari Bintan menggeledah ke puskesmas Seilekop, Selasa (30/11). Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kasus dugaan korupsi dana insentif tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bintan memasuki babak baru. Tim Penyidik Pidana Khusus Kejari Bintan menggeledah ke puskesmas Seilekop, Kelurahan Seilekop, Kecamatan Bintan Timur, Selasa (30/11) pagi.
ADVERTISEMENT
Tindakan tersebut tindak lanjut proses penyidikan kasus dugaan korupsi dana insentif nakes dalam penanganan COVID-19 tahun anggaran 2020-2021.
Dalam kegiatan tersebut tim penyidik memeriksa ruangan kepala puskesmas, ruangan konseling, dan klinik sanitasi. Termasuk memeriksa berkas penggunaan anggaran 2020.
Kantor Dinkes Bintan Juga Digeledah
Selain Puskesmas Sei Lekop, aksi penggeledahan juga dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan di Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan. Penggeledahan itu dipimpin oleh Kasipidsus Kejari Bintan, Fajrian Yustiardi bersama beberapa penyidik.
Adapun sasaran ruangan yang digeledah adalah ruangan Kasubbag Keuangan Dinas Kesehatan. Beberapa berkas terkait kegiatan penggunaan anggaran tahun 2020/2021 telah dikumpulkan.
Kajari Bintan, I Wayan Riana, mengatakan Dinkes Bintan juga menjadi target dalam pengungkapan kasus korupsi dana insentif tenaga kesehatan (nakes).
ADVERTISEMENT
"Kita mencurigai modus korupsi di setiap puskesmas sama. Jadi kita menindaklanjuti proses ini dengan memeriksa Dinkes Bintan," jelasnya.
Dari dokumen yang dikumpulkan, kata mantan penyidik KPK ini, pihaknya belum menemukan keterkaitan dengan Kepala Dinkes Bintan. Namun untuk dibawahnya seperti kasubag maupun kabid itu pasti.
Apabila dalam pemeriksaan nantinya ditemukan berkas yang mengarah ke kepala dinasnya. Maka pihaknya akan langsung memeriksa.
"Tidak menutup kemungkinan kita periksa kadisnya. Tapi liat nanti karena pemeriksaan masih terus berlanjut," ucapnya.