Jangan Kaget, Uang Koin Tidak Akan Laku di Anambas

Konten Media Partner
20 Januari 2021 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pecahan uang koin. Foto: Milyawati/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pecahan uang koin. Foto: Milyawati/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Keberadaan uang koin telah terpinggirkan di kawasan perbatasan Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Padahal Bank Indonesia telah menyatakan untuk uang logam masih berlaku sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. 
ADVERTISEMENT
Bila Anda berkunjung atau sebagai pendatang baru di Kepulauan Anambas, jangan heran bila berbelanja menggunakan uang koin yang Anda miliki ditolak oleh pedagang warung dan toko. Bukannya tidak berlaku, namun masyarakat di sana tidak menerima uang koin atau uang receh sebagai alat transaksi. 
Jika berdasarkan Undang-Undang (UU) No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang disebutkan bahwa mata uang sebagai salah satu simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga Negara Indonesia. UU ini nampaknya tak berlaku di Anambas.
Sulit sekali untuk menemukan uang koin di Anambas. Biasanya masyarakat yang ingin berbelanja di warung, toko atau pasar, menggunakan uang kertas saja sebagai alat pembayaran transaksi. Termasuk uang pecahan Rp 1.000 dan ini terjadi di semua wilayah kecamatan di Anambas.
ADVERTISEMENT
Untuk penamaannya juga terbilang unik, masyarakat tempatan di sana memanggil uang koin dengan sebutan "duit seling" atau "siling". Hampir mirip dengan penyebutan orang Malaysia yaitu "duit syiling".
Salah satu perawat yang bertugas di Puskesmas Air Asuk, Ira mengatakan sejak tahun 2018 ia tinggal di sana, uang koin tidak laku untuk berbelanja. Bahkan sampai sekarang ia tidak pernah menemukan uang koin beredar di Air Asuk sampai di Kota Tarempa sekalipun. 
"Dari berapa tahun dulu. Udah lama, mungkin lebih lah dari 5 tahun. Saya baru 2 tahun disini. Semenjak tugas disini, saya tak pernah melihat masyarakat pakai uang koin. Waktu saya pertama datang juga kaget karena uang koin tidak laku. Jadi, harus pakai uang kertas," jelas Ira.
ADVERTISEMENT
Hal itu juga diakui salah satu pedagang makanan di Desa Nyamuk, Siantan Timur yang tidak menerima uang koin dari pembeli. 
"Memang di sini tak pakai duit seling lagi. Pakai duit kertaslah kalau nak belanja. Nak terima pun tak laku juga kalau nak dibelanjakan lagi," ujar Marina. 
Nah, bagi Anda yang berencana datang berlibur atau tinggal di Kepulauan Anambas, jangan kaget lagi ya, jika tiba di sana uang koin yang Anda bawa tidak diterima oleh penjual. Jadi, harus menyiapkan uang kertas bila ingin berbelanja.