Jelang Natal, Harga Kebutuhan Pokok di Batam Mengalami Kenaikan

Konten Media Partner
24 Desember 2019 7:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Avava Jodoh, Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Avava Jodoh, Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Tim satuan tugas (Satgas) Kepolisian Daerah (Polda Kepri) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar jodoh, Senin (23/12), setelah mendapat informasi tentang kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini dilakukan di beberapa titik salah satunya di Pasar Avava Jodoh. Kami turun dan memang mendapatkan pengakuan dari beberapa pedagang ada kenaikan harga cukup signifikan," jelas AKBP Ponco Indriyo saat memimpin sidak.
Ada beberapa harga sembako yang mengalami kenaikan.
"Selebihnya normal dan masih terkendali seperti gula, daging, dan beras. Stok masih aman," sambungnya.
Diakuinya, sejauh ini keluhan sembako banyak datang dari warga akibat naiknya harga cabai. Menurutnya, hal ini dikarenakan distribusi cabai itu sendiri.
"Rata-rata dari Jawa dan harus didistribusikan lewat kargo pesawat. Sehingga berpengaruh kepada distributor di Batam untuk perihal harga," ungkapnya.
Ponco P juga mengkritisi terkait naiknya harga sayur. Dari mulanya hanya Rp12 ribu menjadi Rp25 ribu.
ADVERTISEMENT
"Itu faktor panen juga dan transportasi. Apalagi akhir tahun, cuaca juga berpengaruh terhadap perkembangan panen dan harga," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan jelang perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru harga sayur dipasaran melonjak. Kenaikan mencapai tiga kali lipat sebab stok sayur segar dari petani atau grosir berkurang jauh.
Sayur Bayam semula Rp 12 ribu naik jadi Rp 23 ribu, sawi dari Rp 12 ribu jadi Rp 18 ribu dan kangkung dari Rp 10 ribu jadi Rp 16 ribu perkilogram. Kenaikan paling siginifikan terjadi pada sayur kacang panjang yang mana mencapai Rp 32 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu perkilogram.
Sejumlah pedagang sayur di pasar basah Sagulung dan Fanindo menyebutkan, kenaikan ini karena pasokan sayur dari petani ataupu grosir berkurang drastis sejak sepekan yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Pasokan sedikit kali makanya mahal sekarang," kata Zely, seorang pedagang, Jumat (20/12).