Jelang Sekolah Tatap Muka, Wagub Kepri Minta Siswa Batas Usia 16 Tahun Divaksin

Konten Media Partner
31 Maret 2021 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswi di Kepri tengah mengikuti proses pembelajaran secara tatap muka. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Siswi di Kepri tengah mengikuti proses pembelajaran secara tatap muka. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Marlin Agustina, meminta siswa dengan batas usia minimal 16 tahun diprioritaskan divaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut guna menyambut dibukanya kembali pembelajaran tatap muka di sekolah tingkat SMA/SMK/sederajat se-Kepri yang rencananya digelar mulai Juli 2021 mendatang.
“Ini mengembalikan aktivitas anak-anak sesuai koridornya yakni mendapatkan pendidikan dan mencegah kegiatan negatif. Tentu kita sesuaikan dengan kondisi dan ketentuan yang ada,” kata Marlin saat Video Conference Pengumuman SKB 4 Menteri di Graha Kepri, Kota Batam, Selasa (30/3).
Ia menyatakan Kepri siap menyambut aktivitas sekolah tatap muka secara terbatas. Namun tetap patuh pada protokol kesehatan.
"Agar aman dan tidak muncul klaster baru akibat sekolah tatap muka dibuka," ujarnya.
Marlin mengakui, belakangan dirinya banyak mendapat keluhan dari para orang tua terkait tingkat kebosanan anak-anak yang ikut sekolah daring.
"Maka dari itu jika sudah bisa sekolah tatap muka, kami sangat menyambut baik," kata Marlin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, menyampaikan bahwa saat ini sudah boleh dilakukan tatap muka terbatas seperti tiga kali pertemuan dalam satu minggu. Tentu dengan membatasi jumlah siswa didalam ruangan kelas dan jam belajar yang dibatasi juga, karena sebagai persiapan dan acuan.
“Target Juli 2021 seluruh sekolah harus sudah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dibantu tenaga pendidik itu sendiri,” kata Nadeim.
Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan vaksinasi untuk tenaga pendidik sudah dimulai dari Maret 2021 dan akan terus berkoodinasi dengan pihak terkait.
"Memag vaksin untuk anak belum ada, baru dimulai dari usia 16 tahun karena berdasarkan ahli apabila anak terkena COVID-19 akan sembuh dengan sendiri yang memiliki imun kuat," tutup Budi.
ADVERTISEMENT