Jenazah WNI di Kapal China Disimpan di Mesin Pendingin Ikan Sejak Bulan Juni

Konten Media Partner
8 Juli 2020 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat Gabungan memeriksa dua kapal nelayan China. Foto: Rega/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Aparat Gabungan memeriksa dua kapal nelayan China. Foto: Rega/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Seorang anak buah kapal ABK Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lampung ditemukan meninggal dunia di kapal China. Mirisnya, jenazahnya disimpan dalam mesin pendinginan sejak 20 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Kapolda Kepri, Irjen Aris Budiman, mengatakan dengan adanya WNI yang meninggal di kapal asing tersebut unsur gabungan langsung mengejar dua kapal China Lu Huang Yuan Yu 118 dan Lu Huang Yuan Yu 117 nelayan. 
"Kapal tersebut dari Singapura melintas di perairan Indonesia, pulau Nipah, hendak ke Argentina, di mana ada WNI yang meninggal diduga terjadi penganiayaan," kata Aris didampingi Danlantamal) IV Laksamana Pertama (P) Indarto Budiarto dan Bakamla, Bea Cukai KPLP Kabinda dalam jumpa pers di Lanal Batam, Rabu (8/7). 
"Kita dapat informasi dari pihak keluarga bahwa korban atas nama Hasan meninggal di atas kapal China," sambung dia. 
Menurut dia, para ABK yang di pekerjaan di kapal ikan asing yang tersebut diduga merupakan korban trafficking (perdagangan orang red).
ADVERTISEMENT
"Kita masih menduga semua ABK korban trafficking yang dikerjakan secara paksa," jelasnya.
Di tempat yang sama Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV, Laksamana Pertama (P) Indarto Budiarto, menuturkan, pada saat melintas kapal 117 sempat terjadi kejar-kejaran di laut. 
"Karena kapal tersebut hampir masuk ke perairan Singapura, tapi kita berkoordinasi dengan Singapura dan diizinkan untuk menangkap kapal tersebut," kata dia. 
Diketahui dalam kapal China tersebut terdapat sebanyak 15 orang warga China; warga Filipina 8 orang; dan 10 orang WNI. 
Kini, mayat WNI tersebut telah dievakuasi petugas dari kapal 117 ke Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Sedangkan dua kapal China ditahan di Lanal Batam. 
Sementara itu, berdasarkan pengakuan, Ali, salah satu ABK asal Indonesia, ia bekerja di kapal China nelayan sejak 7 lalu dan bulan baru memperoleh satu bulan gaji.
ADVERTISEMENT
"Gaji baru terima satu bulan dan itu tak penuh yang diterima," kata dia kepada wartawan sembari mengaku juga kerap mendapat perlakuan tidak baik di atas kapal tersebut.
Petugas memeriksa ruang pendingin kapal China yang diamankan. Foto: Kepripedia.com
Saksikan video di bawah ini: