news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kadin Batam Rakor Kepastian Hukum Berinvestasi

Konten Media Partner
28 November 2019 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana memberikan sambutan. Foto : Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana memberikan sambutan. Foto : Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) ke V tahun 2019 masa bakti 2014-2019 dengan tema "Kepastian hukum berinvestasi di Kepri", di Sahid Hotel Batam Centre, Batam, Rabu (27/11).
ADVERTISEMENT
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana mengatakan, Baru-baru ini Kadin Kepri melakukan promosi investasi ke Amerika, Alhamdulillah kita sudah mendapatkan investasi itu.
"Salah satu perusahaan Amerika yang sebelumnya mau pindah investasinya ke Cina kita tarik masuk ke Batam. Nilai investasinya 50 juta US Dolar kurang lebih Rp700 sampai Rp800 miliar," ujar Ma'ruf.
Walaupun kecil, ada beberapa perusahaan lainnya yang akan menyusul, ada 11 perusahaan lagi.
"Tahun depan kami akan berangkat lagi untuk memfollow up, salah satunya ada pengalengan ikan, aksesoris mobil seperti lampu- lampunya dan kabel-kabelnya intinya ada 11 perusahaan lagi," jelasnya.
Ia menambahkan, tahun depan kami juga akan melakukan promosi investasi ke cina dan korea. Perusahaan perusahaan yang akan lari ke Vietnam itu akan kami tarik ke Batam.
ADVERTISEMENT
Sekarang investasi Vietnam sedang naik-naiknya, pemerintah Amerika juga menyoroti vietnam karena investasi yang masuk ke Vietnam itu sebagian adalah perusahaan cina yang juga untuk mnghindari perdagangan dunia.
"Kita ada momentum untuk bisa menarik itu karena Amerika sudah menyoroti Vietnam akan dikenakan world trade (perdagangan dunia)," tegas Ma'ruf.
Momentum inilah akan kita sambut, cuma kami mau mengangkat tema ini sekarang bukan hanya asal-asal karena ada ketidakpastian berinvestasi di Batam.
"Banyak keluhan dari teman teman segala macam ada hambatannya yang membuat kita tidak nyaman berinvestasi di Kepri khususnya di Batam," tambahnya.
"Mana ada selama 5 tahun ini Kepala BP Batam sampai 4 kali ganti, kapan kita kerjanya," tegasnya.
Dengan adanya merubah status Batam dari FTZ ke KEK itu merupakan hal menyangkut ketidakpastian. Kami di tanya juga permasalahan yang timbul akibat ketidakpastian hukum di Batam dan Amerika.
ADVERTISEMENT
"Kami bahkan cukup bangga karena kami juga diberitakan di Amerika bahwa investasi Amerika masuk ke Batam. Ini ada turunannya yang lain ikut ada 11 perusahaan yang sudah mengundang kami juga ingin berinvestasi di batam," ungkap Ma'ruf.
Kenapa kami langsung laporan ke Menko Perekonomian, karena kami meminta jaminan kepastian hukum. Investasi dari negara mana pun harus kita lindungi dan kita jaga.
Kadin melihat ada ketidakpastian hukum yang harus di selesaikan Pemerintah ke depan, kadin lagi berjuang dalam hal ini. Kami berharap ada kepastian hukum dan pemerintah pusat harus hadir dalam hal ini.