Kain Tenun Berusia 156 Tahun di Festival Padang Melang

Konten Media Partner
19 Juli 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kain Tenun Cual. Foto : Mily
zoom-in-whitePerbesar
Kain Tenun Cual. Foto : Mily
ADVERTISEMENT
Galeri kain tenun berusia 156 tahun dipamerkan di Festival Padang Melang 2019 di Pantai Padang Melang, Jemaja, Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), 17-20 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Kain-kain tersebut menambah ragam kekayaan Anambas lainnya pada Festival yang dihadiri oleh Menteri Susi Pudjiastuti tersebut, selain dari pesona alam yang disajikan pada perhelatan tersebut.
Kain tenun berusia 156 tahun tersebut dikenal dengan nama Kain Cual, dari perkiraan kain khas Anambas ini sudah ada sejak tahun 1863.
Selain pesona alam Anambas, Event FPM kali ini juga menjadi ajang untuk mengangkat Kain Cual yang biasa dipakai pada prosesi penyambutan tamu-tamu di balai-balai seperti Festival ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengungkapkan, Cual memiliki potensi unik dari pariwisata Anambas setelah wisata baharinya. Dengan motif yang unik dan khas, nilai historis yang tersimpan di Cual juga begitu kaya.
“Kain ini sangat cocok sebagai buah tangan dari Anambas dan Festival Padang Melang 2019. Untuk itu, wisatawan harus mengeksplorasi juga salah satu kekayaan intelektual tersebut,” ungkap Buralimar, Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
Buralimar mengatakan Cual berasal dari kata ‘Belacu Dijual’. Kain tersebut mulai ditenun pada tahun 1863 di Kawasan Teluk Encau, yang awalnya hanya digunakan untuk keperluan majelis pribadi.
Karena keindahan Cual, kain ini akhinya semakin banyak diminati oleh khalayak ramai.
Dari nilai historisnya secara umum, Cual Anambas memiliki 8 motif, 5 diantaranya sudah memiliki hak paten. Seperti motif Sampan Layar, Bulan Purnama, Padang Terbakar, Pucuk Pisang, dan Tudung Saji.
Untuk saat ini corak cual Anambas dapat ditemui di pelaminan tradisional khas Melayu Siantan.
"Menariknya, proses pembuatan kelima motif itu dilakukan secara berbeda," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur.
Beliau berharap melalui Festival Padang Melang ini popularitas Cual Anambas akan semakin naik rating, sehingga kedepannya mendapat permintaan pasar yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan Cual Anambas juga dilakukan secara tradisional, bahan bakunya mulai dari benang dibuat dari beberapa pilihan, misalnya kapas atau katun, lalu dibuat juga dari benang belacu.
Pewarnaannya juga diolah secara alami, yakni memakai bahan baku akar Kayu Samak.
“Keunggulan Cual Anambas sendiri selalu mengedepankan tradisi. Semuanya dilakukan secara manual dan alami. Proses produksinya juga mengandalkan bahan-bahan yang ada di alam. Dengan begitu, nilai otentik dari kain tetap terjaga. Untuk itu, Cual Anambas harus menjadi koleksi berikutnya,” papar Masykur.
Harga untuk Cual Anambas ini dibanderol dengan harga beragam, untuk kain Cual jenis tenun biasa dihargai Rp2 Juta hingga Rp4 Juta rupiah.
Penulis : Mily
Editor : Wak JK
ADVERTISEMENT