Kasus Meninggal COVID-19 Capai 92 Orang, Sekda Kepri Minta Sekolah Ditutup

Konten Media Partner
28 Oktober 2020 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau melonjak tajam. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kepri, per 27 Oktober 2020 total terkonfirmasi positif sebanyak 3.534 orang. Mengalami penambahan sebanyak 108 orang pada hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara, kasus sembuh sebanyak 2.612 orang, dan yang masih aktif saat ini sebanyak 830 kasus. Kemudian, kasus meninggal dunia pun bertambah hingga 92 orang.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kepri, TS Arif Fadillah, menyampaikan saat ini kondisi penyebaran COVID-19 sudah hampir merata. Karena, kasus konfirmasi positif dan meninggal dunia sudah hampir ditemukan di seluruh kabupaten dan kota.
"Kondisinya saat ini penyebarannya sudah tidak sporadis (merata,red) lagi," ungkapnya usai peringatan Sumpah Pemuda di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (28/10).
Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas. Serta, mematui imbauan-imbauan yang diberikan pemerintah.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah. Foto: Ismail/kepripedia.com
Selain itu, Arif juga mengingatkan kepada kabupaten/kota yang sudah kembali membuka sekolah-sekolah dengan pembelajaran tatap muka agar kebijakan tersebut ditinjau ulang.
ADVERTISEMENT
"Kita minta agar dievaluasi lagi, dan diimbau untuk kembali menerapkan sistem belajar daring," imbaunya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri ini juga menambahkan, Pemprov Kepri bersama stakeholder terkait akan terus berupaya menangani kasus terkonfirmasi COVID-19. Dengan melengkapi alat kesehatan di rumah sakit serta menambah tempat karantina bagi pasien terkonfirmasi.
"Namun, yang terpenting adalah kesadaran masyarakat untuk menerapkan prokes. Karena, yang paling ampuh untuk menekan angka COVID-19 harus dari pencegahan," imbuh Arif.