Kemenparekraf Luncurkan Big Promo, Buralimar: Tidak Sesuai Situasi Saat Ini

Konten Media Partner
27 November 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah strategi dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendorong mobilitas wisatawan dan pemulihan sektor ekonomi Indonesia. Baru-baru ini Kemenparekraf telah meluncurkan program Big Promo yang bekerjasama dengan maskapai, travel online seperti Traveloka, Blibli dan Mister Aladdin.
ADVERTISEMENT
Program ini memungkinkan wisatawan mendapatkan harga yang lebih murah dari paket-paket wisata yang ditawarkan. Akan tetapi, sejumlah Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) mengeluh karena program ini menerapkan mekanisme pembayaran dana secara reimburse.
"Tapi, salah satu teknis yang ada di program ini, TA/TO mesti menalangi terlebih dahulu semua biaya tour peserta dan nanti akan di refund dengan jadwal yang ditentukan. Sebenarnya ini hal logic jika diberlakukan bukan di masa pandemi." ujar Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepri, Surya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar sangat mengapresiasi Kemenparekraf, karena melalui program ini dapat meningkatkan kembali geliat pariwisata Kepulauan Riau. Namun, ia menganggap program tersebut harus menyesuaikan dengan situasi pandemi saat ini, dimana kondisi keuangan pelaku pariwisata yang sebagian besar masih mengalami keterpurukan.
ADVERTISEMENT
"Program yang bagus kita dukung, tapi harus memperhatikan kondisi keterpurukan ekonomi saat ini. Mungkin bisa dikoordinasikan dulu ke daerah, bagaimana kondisinya sekarang ini. Jangan sampai program ini memberatkan teman-teman travel agent yang modalnya kecil," jelas Buralimar. 
Kadispar yang kini juga menjabat sebagai Pjs Bupati Bintan ini mengatakan, selain memberikan subsidi atau pinjaman modal kepada hotel dan resto, juga perlu diberikan bagi para travel agent. Dengan begitu, mereka bisa mengikuti program tersebut. Buralimar mengakui, dana yang dimiliki pemerintah daerah terbatas oleh karena adanya refocusing.
"Aspirasi dari agen travel ini akan saya bawa ke Kemenparekraf. Supaya dana subsidi tidak hanya diberi ke hotel dan resto. Tapi juga kepada travel yang terdampak. Kita siap diskusi dan menyampaikan data dan fakta." tandas Buralimar.
ADVERTISEMENT