Kepri Kesulitan Air Bersih di Hari Air Sedunia

Konten Media Partner
22 Maret 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sulitnya air bersih | Foto: Bogor.net
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sulitnya air bersih | Foto: Bogor.net
ADVERTISEMENT
Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/3) memberi kesan tersendiri bagi Provinsi Kepulauan Riau yang 98 persen wilayahnya adalah laut, karena sejak beberapa pekan belakangan provinsi yang dikenal dengan Bunda tanah melayu ini dilanda kekeringan dibeberapa wilayah kabupaten dan kotanya.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa rilis kepripedia, saat ini ada empat kabupaten/kota dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih, diantaranya adalah Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Karimun yang telah lama mengalami defisit air bersih.
"Saat ini ada ribuan orang, yang antri air bersih di Tanjungpinang, setiap harinya," kata Anggota DPRD Provinsi Kepri Ing Iskandarsyah, kepada kepripedia beberapa waktu yang lalu.
Krisis air yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Kepri ini, membuat ketua Fraksi PKS di DPRD Kepri ini, meminta kepada Gubernur Kepri untuk menyatakan bahwa Provinsi Kepri darurat air. "Pak Gubernur harus berani menyapaikan saat ini, Kepri darurat air bersih," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Karimun tepatnya di Kecamatan Moro, seperti yang pernah dirilis Kepripedia, warga saat ini bergotong royong membuat sumur bersama Babinsa untuk menyediakan air bersih, sudah hampir satu bulan warga setempat kesulitan air bersih. Selama ini warga selalu mengandalkan air hujan untuk mendapatkan air bersih, namun akibat kekeringan yang melanda Kepri beberapa hari belakangan membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Kabupaten Lingga yang sebelumnya, sempat di gembor-gembor oleh pemerintahnya untuk dapat mensuplai air bersih ke Kota Batam, ternyata juga mengalami hal yang sama. di Ibukota kabupaten yang dinobatkan sebagai bunda tanah melayu tersebut, saat ini mengalami krisis air yang disebabkan oleh kekurangan debit air di bak penampungan yang berada di Ibukota kabupaten tersebut.
ADVERTISEMENT
"Debit airnya turun jauh, normalnya 70 ribu liter perdetik. Sekarang tinggal 0,5 liter perdetik," kata Kepala PDAM Lingga, Sazali kepada Kepripedia.
Di Kabupaten Bintan sendiri warga memanfaatkan kolam bekas pertambangan bauksit, untuk memenuhi kebutuhan air bersih diwilayah tersebut. Hal ini juga mengundang sejumlah Ormas dan LSM di wilayah tersebut melakukan pembagian air bersih kerumah-rumah warga, beberapa diantaranya Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Riau, yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kepri M Isdianto untuk datang membagi-bagikan air bersih.
Kemudian ada juga Ormas Melayu Raya yang dibentuk oleh Wakapolda Kepri, melakukan hal serupa membagi-bagikan air ke masyarakat, di Kabupaten Bintan.
Presiden Air Indonesia yang juga ketua Lembaga Air Lingkungan dan Manusia (Alim) Kherjuli, melalui siaran persnya mengatakan dengan kelangkaan air di Provinsi Kepri yang terjadi beberapa pekan terakhir ini tentu sangat memprihatinkan. Untuk itu dirinya mengatakan, akan mengadakan beberapa rangkaian kegiatan yang ditujukan kepada Millenial untuk peduli air dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Tadi kami lakukan doa bersama di salah satu sekolah, dan kita juga mengajak masyarakat untuk tidak memilih pemimpin yang tidak peduli dengan air bersih," sebutnya.
--
(tim)