news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kerap Dilalui Kendaraan Berat, Jembatan Ujung Tirta Madu Terancam Roboh

Konten Media Partner
31 Maret 2021 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk box melintas di tiang pembatas yang berjarak 50 meter dari jembatan Tirta Madu-Gesek. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Truk box melintas di tiang pembatas yang berjarak 50 meter dari jembatan Tirta Madu-Gesek. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Jembatan sementara yang baru dibangun Dinas PUPR Kepri diujung Jalan Tirta Madu-Gesek terancam roboh. Sebab jembatan sepanjang 3 meter lebih dan lebar 2 meter itu dilintasi kendaraan berbobot besar.
ADVERTISEMENT
Warga Bintan, Reno mengatakan jembatan itu baru dibangun pada Februari lalu. Tujuan pembangunannya adalah untuk menyambung jalur antara Jalan Tirta Madu dan Gesek sebab jembatan lamanya telah ambruk akibat banjir besar pada awal Januari 2021.
"Jembatan itu bersifat sementara. Jadi pembangunannya juga tidak seperti yang sudah terencana dengan matang. Makanya ada batasan bagi yang melintas," ujarnya, Selasa (30/3).
Jembatan itu dibangun pada bulan lalu untuk memenuhi permintaan warga. Sebab banyak yang mengeluh pasca banjir besar itu khususnya dari Wilayah Timur Kabupaten Bintan. Pengendara harus memutar ke Kota Tanjungpinang untuk sampai ke Gesek.
Akhirnya jembatan itu digesa pembangunannya dengan lantai terbuat dari plat besi. Namun tidak semua yang bisa melintasinya karena jembatan itu memiliki kapasitas.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang boleh melintasi jembatan itu adalah kendaraan yang memiliki tinggi maksimal 2,4 Meter dan bobotnya maksimal 3 Ton," jelasnya.
Bahkan Dinas PUPR Kepri juga mendirikan 2 tiang pembatas yang berjarak 50 meter dari jembatan. Tujuannya agar jembatan itu tidak dilintasi kendaraan yang berbobot besar seperti truk perkebunan maupun truk box.
Tapi kenyataannya kendaraan besar tetap melintas. Ironisnya lagi mereka memaksa lewat dengan mengantam tiang pembatas tersebut.
"Sekarang tiang pembatasnya mau roboh. Karena bagian atasnya sudah penyok dan tiang kiri dan kanannya sudah miring. Dampaknya jembatan itu terancam roboh karena kendaraan yang lewat melebihi kapasitas," katanya.
Pria yang bekerja sebagai honorer di Kabupaten Bintan ini juga berharap kepada pengendara kendaraan berbobot besar tidak melintasi jembatan ini. Karena jika roboh lagi banyak yang dirugikan.
ADVERTISEMENT
Kemudian diminta pihak terkait melakukan pengawasan agar para pengendara tersebut tidak semena-mena melintasi jalur penghubung antara wilayah Timur dan Tengah Kabupaten Bintan ini
"Kita berharap kesadaran semua pihak dan juga perhatian dari instasni terkait. Karena jika dibiarkan jembatan ini bisa roboh karena dilalui kendaraan berbobot besar," ucapnya.