Kesenian Bangsawan dan Gazal Masuk Revitalisasi Kesenian Kemendikbud

Konten Media Partner
17 November 2019 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persembahan kesenian Gazal yang telah direvitalisasi di Daik, Sabtu (16/11). Foto : Disbud Lingga/kepripedia
zoom-in-whitePerbesar
Persembahan kesenian Gazal yang telah direvitalisasi di Daik, Sabtu (16/11). Foto : Disbud Lingga/kepripedia
ADVERTISEMENT
Kesenian sandiwara Bangsawan dan Gazal diajukan untuk masuk program revitalisasi kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dari Kabupaten Lingga.
ADVERTISEMENT
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI dalam program tersebut mengaku kegiatan itu bertujuan untuk menghidupkan kembali kesenian yang dinilai hampir punah.
Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, Restu Gunawan dalam sambutannya pada pertunjukan seni, di Lapangan Hang Tuah, Daik, Sabtu (16/11) mengatakan jika Kabupaten Lingga tahun ini menjadi salah satu lokasi khusus (Lokus) dan sasaran program revitalisasi tersebut.
"Pemilihan kedua kesenian ini sudah melalui proses panjang. Mulanya kunjungan Kadisbud Lingga, Muhammad Ishak dan Sekretarisnya ke tempat kami tahun lalu," ujar Restu Gunawan
Restu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Lingga yang telah memberikan dukungan dan kerjasama yang baik dalam setiap tahapan program dan kegiatan hingga berjalan lancar.
"Mudah-mudahan kesenian khas Lingga ini terus hidup dan berkembang dan diajarkan disekolah-sekolah," harapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Lingga yang diwakili Sekretaris Lingga, Juramadi Esram juga menyampaikan ungkapan terima kasih sedalamnya kepada Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI karena telah mempehatikan Kabupaten Lingga.
Esram juga mengatakan Pemda Lingga berharap ditahun mendatang terus memperhatikan Bumi Bunda Tanah Melayu dengan menjadikannya lokus dan sasaran kegiatan.
"Tidak saja revitalisasi kesenian yang hampir punah, tetapi juga harapannya untuk program lain yang membantu kami pemda dan masyarakat," ungkap Esram.
Menurut Sekda Lingga itu, masih banyak kesenian yang dulunya berkembang dan kemudian hilang seiring waktu. Beberapa diantaranya rodat dan gamelan Melayu.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Lingga, Muhammad Ishak mengaku bersyukur atas kelancaran proses kegiatan revitalisasi tersebut hingga sampai kepuncak acaranya berupa malam pertunjukan.
ADVERTISEMENT
"Tidak lupa juga, terima kasih kepada teman-teman di Disbud Lingga yang membantu kelancaran program Direktorat kesenian ini," ucapnya.
Ishak juga menuturkan hika kesenian gazal sudah tenggelam oleh zaman dan dapat muncul kembali menjelang hari jadi Kabupaten Lingga yang ke-16.
Sehingga kegiatan dan capaian tersebut menurutnya menjadi kado istimewa dari Dinas Kebudayaan untuk Lingga.
"Kami di Disbud akan terus menjalin komunikasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk bisa ditunjuk kembali dalam berbagai program dan kegiatan." tutup Kadisbud yang juga bergelar Datok itu.
Pertunjukan Bangsawan dan Gazal yang digelar tersebut sudah dipersiapkan kurang lebih selama dua malam. yakni 16-17 November 2019. Masyarakat pun turut meramaikan pertunjukan kesenian yang sudah jarang ditemui tersebut.