KKP Karimun Periksa Penumpang Luar Negeri Antisipasi Cacar Monyet

Konten Media Partner
14 Mei 2019 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas KKP Karimun
zoom-in-whitePerbesar
Petugas KKP Karimun
ADVERTISEMENT
Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Tanjungbalai Karimun melakukan pengecekan terhadap penumpang yang baru tiba dari Singapura untuk mengantisipasi masuknya virus Monkeypox atau cacar monyet, Senin (13/5) pagi.
ADVERTISEMENT
Antisipasi tersebut dilakukan dengan memasang alat thermal detector atau alat pendeteksi suhu tubuh di pelabuhan feri Internasional.
"Kita lakukan pemeriksaan bagi penumpang yang baru tiba dari Singapura. Jika terinfeksi langsung dilakukan pemeriksaan khusus," kata Kepala Kantor Kesehatan Kelas II Tanjungbalai Karimun, Bakhtiar Agus Wijaya, Senin (13/5/).
Sejauh ini, belum ditemukan penumpang yang terkena Monkeypox. Meski demikian pihak akan tetap melakukan pengawasan hingga isu cacar monyet tersebut tenang.
"Kita mulai dari hari Jumat kemarin, namun untuk alat thermal detector itu sudah lama terpasang. Meski tidak kita temukan adanya penumpang yang terjangkit virus tersebut, kita tetap bersiaga dan terus memeriksa setiap penumpang," katanya.
Sementara Dokter KKP Kelas II Tanjungbalai Karimun Famelia mengatakan, ciri-ciri terjangkit virus cacar monyet tersebut diantaranya mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri-nyeri otot, dan mengalami kelenjar getah bening.
ADVERTISEMENT
"Untuk masa inkubasinya atau gejala penyakitnya mulai kelihatan 5-20 hari setelah terinfeksi virus cacar monyet tersebut dan apabila terinfeksi maka akan dilakukan penanganan khusus di rumah sakit," katanya.
Dia juga menjelaskan, untuk penyembuhannya 2-3 minggu dengan daya tahan tubuh yang kuat, namun bisa berakibat fatal apabila daya tahan tubuh dari manusia itu sendiri lemah sehingga virus tersebut dengan sangat mudah masuk dan bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
"Kalau cacar monyet ini ada obatnya, dimana untuk penyembuhannya 2-3 minggu dengan daya tahan tubuh kuat. Namun akan berakibat fatal jika daya tahan tubuh lemah dan itu biasanya terjadi pada anak-anak kecil karena mereka lebih rentan. Alhamdulillah sejauh ini pemeriksaan masih normal," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Khairul S
Editor : Wak JK