Komplotan Begal di Batam Ditembak

Konten Media Partner
26 Desember 2019 9:09 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo didampingi Kapolsek Sekupang AKP Ulil saat jumpa pers . Foto : Rega/kepripedia.com
Unit Reskrim Polsek Sekupang berhasil meringkus enam pelaku begal di wilayah mata kucing, dan satu diantaranya berjenis kelamin perempuan yang berusia masih dibawah umur.
ADVERTISEMENT
"Kita berhasil mengamankan enam pelaku begal pada Jumat (20/12) lalu, empat pelaku masih dibawa umur," Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo didampingi Kapolsek Sekupang AKP Ulil saat jumpa pers di Mapolsek Sekupang, Rabu (25/12).
Satu dari 6 orang pelaku, terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak pada bagian kaki kanannya karena mencoba kabur.
Ia menyebutkan dalam melakukan aksinya para pelaku menggunakan modus lama dengan cara membegal para korban di tempat yang sepi dan beraksi di malam hari.
"Parahnya para pelaku begal tersebut mengunakan parang atau golok untuk menakut-nakuti para korban di saat beraksi," katanya.
Keenam pelaku begal tersebut yaitu inisial, RAH (Wanita di bawah umur), YT (di bawah umur), JL (di bawah umur), MN (di bawah umur). Sedangkan MTH dan DGR merupakan orang dewasa yang bertindak sebagai otak pelaku.
ADVERTISEMENT
Dari keenam pelaku polisi juga berhasil menyita barang bukti dua unit parang, dua unit handphone serta empat unit sepeda motor yang mereka gunakan.
Salah satu pelaku ditembak saat mencoba kabur. Foto : Rega/kepripedia.com
Seluruh tersangka akan dikenakan hukuman sesuai dengan pasal 365 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun.
Prasetyo juga menambahkan dengan adanya pelaku tindak pidana yang masih dibawa umur dan masih sekolah, dirinya berharap kepada para orang tua dapat lebih mengawasi anaknya di luar jam sekolah.
"Saya himbau masyarakat agar dapat lebih mengawasi anaknya jangan sampai terjerumus ke dunia kriminal yang sangat tak baik untuk generasi bangsa," ucapnya menambahkan.
Menurutnya, hal itu bermula saat mereka (anak-anak), berkumpul lewat jam tengah malam, dari situlah akhirnya mereka merencanakan perbuatan-perbuatan yang melanggar norma etika, norma masyarakat bahkan pidana.
ADVERTISEMENT
“Kita semua harus sama-sama terlibat. Baik orang tua, masyarakat, perangkat RT/RW untuk lebih mengawasi anak-anak kita yang merupakan generasi penerus bangsa agar kita benar-benar memiliki generasi muda yang unggul dalam mencapai indonesia maju,” tutupnya.
Simak videonya