Baru Terpilih, Ketua Golkar Kepri Dikecam Lembaga Adat

Konten Media Partner
6 Maret 2020 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplika video Maaruf Maulana memercikkan pandan ke rekannya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cuplika video Maaruf Maulana memercikkan pandan ke rekannya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Baru saja terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Kepri, Maruf Maulana mendapat kecaman dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau akibat tindakannya yang dinilai telah melecehkan adat istiadat Melayu.
ADVERTISEMENT
Melalui rekaman video yang tersebar di media sosial, tampak Maruf Maulana seolah memain-mainkan prosesi adat tepuk tepung tawar di Bandara Hang Nadim, Kota Batam.
Video berdurasi sekitar 1.25 menit itu semula hanya dokumentasi biasa proses penyambutan kedatangan Maruf Mulana sebagai ketua DPD Golkar terpilih seusai Musda di Natuna, Selasa (3/3).
Seperti biasa, Maulana yang mengenakan baju putih disambut oleh iringan kompang dan dikalungi bunga. Lalu, dua orang wanita yang mengenakan baju Golkar melakukan prosesi tepuk tepung tawar.
Namun ketika wanita itu tengah menaburkan beras kunyit sebagai salah satu rangkaian prosesi tepuk tepung tawar. Ketua Umum Kadin Kepri itu malah mengambil daun pandan yang digunakan untuk memercikkan campuran air dan kapur dan memercikkannya ke rekannya sembari tertawa lepas.
ADVERTISEMENT
Tindakan tersebut dilakukannya beberapa kali tanpa sadar bahwa itu adalah proses sakral kebudayaan Melayu.
Menanggapi hal itu, Ketua LAM Provinsi Kepri, Abdul Razak menyebut, tindakan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kepri merendahkan adat istiadat Melayu.
Menurutnya, prosesi tepuk tepung tawar merupakan adat istiadat yang cukup sakral, sehingga sangat tidak elok jika prosesi itu dipermainkan.
"Semalam sudah kita rapatkan, intinya LAM akan segera mengambil sikap. Intinya itu tetap akan kita proses, karena telah menghina adat Melayu," katanya, Jumat (6/3/2020).
Ia mengutarakan, hingga kini pihaknya masih menunggu itikad baik dari yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas tindakannya tersebut.
"Kalau tidak akan tetap kita proses, sampai minta maaf. Terutama Ketua Golkar Maaruf Maulana," tukasnya.
ADVERTISEMENT