Langka, LPG 3 Kg di Batam Tembus Rp30 Ribu

Konten Media Partner
9 November 2019 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gas LPG 3 Kg Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gas LPG 3 Kg Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga eceran elpiji atau (Liquified Petroleum Gas/LPG) ukuran 3 g di Kota Batam Kepulauan Riau dikabarkan naik dalam beberapa waktu terakhir.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi lantaran kelangkaan gas elpiji 3 kg di pangkalan yang terjadi di sejumlah wilayah Kota Batam.
Diantaranya di Kecamatan Sagulung dan Kecamatan Batu Aji, di kios enceran LPG 3 kg itu didapat dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu pertabung.
"Pangkalan resmi pada kosong semua. Yang ada di kios eceran tapi harganya Rp 30 ribu. Mau tak mau tetap beli karena harus masak di rumah. Kompor minyak (minyak tanah) tak ada lagi," kata Rendi, warga yang ditemui membeli gas melon di pinggir jalan Marina City, Jumat (8/11).
Senada dengan Rudi, Tina warga Kaveling Lama Sagulung pasokan gas melon di pangkalan resmi selalu habis sejak sebulan belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan pasokan gas, Tina mengaku harus beli di pedagang eceran dengan harga Rp 25 ribu pertabung.
"Susah mas nyari gas sekarang. Ada tapi harganya Rp 25 ribu di pedagang eceran," katanya.
Himbauan Disperindag Kota Batam terhadap penjual enceran LPG 3 Kg bersubsidi beberapa bulan yang lalu. Foto : Istimewa
Kepripedia kemudian menelusuri salah satu pangkalan elpiji di Kecamatan Sagulung. Pihak pangkalan mengaku kelangkaan pasokan gas tersebut terjadi dari agen. Telah tersendat sejak sebulan belakangan, sehingga cepat habis dan tidak semua didapat warga sekitar.
"Itulah masalahnya. Pasokan tersendat jatah kita hanya 80 per dua hari diantar oleh agen melalui pertamina dan itu cepat habis terjual," kata Toni, pemilik pangkalan gas elpiji tiga kilogram bersubsidi.
Toni mengatakan, jika mobil pengantar dari Pertamina tiba, warga langsung ramai mengantre.
Sementara itu, berbeda dengan penjual eceran. Mereka para penjual mengaku tetap memiliki stok gas elpiji, Kemudian menjual ke pelanggan dengan harga di atas Harga Enceran Tertinggi (HET).
ADVERTISEMENT
"Ya kami keliling juga mencari, wajar saja kami jual dengan harga di atas harga normal dan pelanggan yang membeli tidak keberatan kok." sebut Dedy salah satu penjual gas elpiji eceran di Sagulung saat ditemui kepripedia, Sabtu (9/11).