news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Layanan Pajak Online Tak Ampuh Dongkrak PAD Kepri, Kepala BP2RD Lempar ke Sekda

Konten Media Partner
3 Juni 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan muka e-Samsat Kepulauan Riau. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan muka e-Samsat Kepulauan Riau. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Layanan pembayaran pajak secara online yang diterapkan di Kepulauan Riau selama pandemi ternyata tidak cukup ampuh mendongkrak pendapatan Asli Daerah (PAD).
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi Kepri mulai membuka pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor mulai Selasa, (2/6). Sebelumnya, untuk mengantisipasi penularan COVID-19 seluruh pelayanan UPT PPD di Kepri ditutup sejak 26 Maret 2020.
Sebagai alternatif, BP2RD menyediakan menyediakan aplikasi untuk wajib pajak yang ingin membayar pajak kendaraan secara online dengan menggunakan aplikasi e-Samsat Kepri.
Namun, layanan pajak online tersebut sepertinya tidak cukup baik sebagai solusi menambah PAD Kepri.
Hal ini pun diakui oleh Plt Gubernur Kepri, Isdianto. Hal itu menurutnya dikarenakan, masyarakat belum terbiasa membayar pajak secara online. Sebab kantor pelayanan Samsat beberapa waktu lalu tutup sementara melayani masyarakat.
"Kantor Samsat baru mulai buka hari ini. Mudah-mudahan dapat meningkatkan penerimaan pajak daerah," tutur Isdianto.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi seperti ini, Isdianto pun pesimis jika target PAD sekitar Rp 1,2 triliun untuk 2020 ini tidak tercapai, salah satunya disebabkan faktor ekonomi masyarakat terpuruk untuk membayar pajak akibat wabah COVID-19.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Provinsi Kepri, Reni Yusneli enggan membeberkan kondisi PAD selama pandemi COVID-19.
Dirinya pun menolak sejumlah awak media untuk mewawancarainya saat ditemui di kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT-PPD) Tanjungpinang, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (2/6) kemarin.
"Jangan wawancara saya. Tanya Sekretaris Daerah Provinsi Kepri saja," katanya menolak awak media.
Sebelumnya, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri TS Arif Fadillah, kondisi PAD selama pandemi COVID-19 mengalami penurunan hingga Rp1 miliar per hari.
ADVERTISEMENT
"Kalau biasanya PAD kita Rp 1,4 miliar per hari. Selama pandemi ini hanya Rp 300-400 juta saja," ungkapnya belum lama ini.