Lebih dari 30 Ribu WNI dari Singapura-Malaysia Lewati Kepri

Konten Media Partner
1 April 2020 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WNI di Malaysia dipulangkan melalui Pelabuhan Internasional Kukup, Johor. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
WNI di Malaysia dipulangkan melalui Pelabuhan Internasional Kukup, Johor. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepulauan Riau, menjadi pintu satu-satunya bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Singapura dan Malaysia untuk pulang ke tanah air.
ADVERTISEMENT
Sejak mulai padat dipulangkan pada 17 Maret hingga 31 Maret 2020, total lebih dari 30 ribu WNI yang singgah di Kepulauan Riau melalui Kota Batam dan Kabupaten Karimun. Terlebih saat Malaysia memberlakukan lockdown akibat COVID-19 yang juga mewabah di negeri jiran itu.
Dari informasi yang diperoleh kepripedia, Total WNI yang masuk via Pelabuhan Internasional Karimun sebanyak 15.635 orang. Eskalasi kepulangan WNI ini dari ratusan hingga ribuan per harinya.
Bupati Karimun Aunur Rafiq saat dimintai keterangan soal kembalinya WNI melalui Karimun mengatakan, jika Karimun dipersiapkan sebagai lokasi transit pemulangan para WNI dari Malaysia yang berasal dari Pulau Sumatera menurutnya masih akan dapat teratasi.
"Untuk yang dari Sumatera kita masih mampu menindaklanjutinya karena sifatnya transit, tapi untuk yang dari pulau Jawa dan daerah lain saya pikir hal ini kurang efektif karena tempat kita terbatas," ujar Rafiq.
ADVERTISEMENT
Ia beralasan, Pemerintah Daerah Karimun harus memobilisasi empat armada kapal yang setiap harinya lalu lalang membawa para WNI, hal ini tidak akan efisien jika Karimun menampung WNI dari seluruh daerah di Indonesia.
"Masih ada Pelabuhan-pelabuhan yang representatif yang bisa di sandar kapal-kapal perang, kita tidak menunjuk tapi kita serahkan ke Pemprov untuk nanti kordinasi dengan pemerintah usat," jelasnya.
Ratusan WNI dari Malaysia tiba di Pelabuhan Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Sementara itu, WNI yang pulang melalui Kota Batam dari tanggal 17-31 Maret 2020 yakni sebanyak 18.978 orang. Mereka masuk melalui dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Batam Center dan Pelabuhan Harbour Bay.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menyebutkan, untuk yang tanpa gejala, pihaknya akan memilah WNI yang tiba kedalam empat kategori.
ADVERTISEMENT
Pertama, warga atau menetap di Batam yang merupakan warga Batam dan atau ada tempat tinggal di Batam. Diarahkan segera pulang kerumahnya dan kemudian melakukan karantina mandiri.
Kedua, kategori langsung keluar, merupakan bukan warga Batam tetapi sudah punya rencana langsung keluar dari Batam atau sudah punya tiket. Diarahkan segera ke bandara atau pelabuhan, dan setiba didaerah tujuan melakukan karantina mandiri.
Ketiga, yang transit yaitu rencana di Batam hanya sebentar dan sudah punya penginapan yang dituju. Diarahkan segera menuju penginapan tersebut dan melakukan karantina mandiri di tempatnya menginap.
Keempat, penampungan Sementara, kategori untuk yang tidak termasuk tiga kriteria lainnya. Mereka diarahkan ke tempat penampungan sementara yg ditentukan oleh Pemda seperti Asrama Haji, Rusun Tanjungng Uncang.
ADVERTISEMENT
"Karena pas kepulangan ada juga mahasiswa dan lainnya. Kalau yang sudah jelas statusnya TKI , diarahkan ke Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) di Tanjungpinang," paparnya
Ia juga menyebutkan, jika diantara mereka (WNI) mengalami gejala maka akan langsung dirujuk ke rumah sakit yang telah di tunjuk pemerintah.
Hingga saat ini, para WNI yang pulang melalui Batam masih didominasi transit dibandingkan yang langsung keluar di hari yang sama.
"Seperti kemarin 31 Maret, dari 1.747 orang, 1.147 diantaranya transit. yang langsung keluar hanya 256 orang," ungkapnya.
Selain Kota Batam dan Karimun, Kota Tanjungpinang juga menjadi daerah transit kepulangan para WNI yang berstatus sebagai TKI sebelum kembali ke daerah asalnya.
Seperti yang disampaikan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah, Senin (23/3) lalu. Ia mengatakan jika ditemukan TKI tersebut masuk gejala PDP maka akan langsung diisolasi sesuai dengan SOP. Sedangkan, untuk WNI lainnya akan dikarantina di Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) kawasan Senggarang.
ADVERTISEMENT
"Kami akan melakukan cek kesehatan berlapis kepada para TKI ini," katanya.
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!