news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Listrik di Natuna Hanya 12 Jam

Konten Media Partner
10 Januari 2020 19:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Tiga Barat tampak dari lautan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Tiga Barat tampak dari lautan. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau saat ini menjadi sorotan nasional karena adanya, dugaan penyerobatan wilayah laut Zona ekonomi khusus (ZEE) dilaut Natuna oleh China.
ADVERTISEMENT
Di balik peningkatan keamanan batas maritim Indonesia dan tekad pemerintah pusat mengembangkan Natuna, ternyata dibeberapa wilayah Kabupaten Natuna masih belum menikmati listrik seperti pada umumnya.
Salah duanya, di Kecamatan Pulau Tiga Barat. Kecamatan yang terdiri dari empat desa ini hanya dialiri listrik setengah hari atau 12 jam saja. Aliran 12 jam ini sudah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan tenaga diesel sejak tahun 2018 lalu.
Sebelum PLN, masyarakat Kecamatan Pulau Tiga Barat dapat menikmati listrik dari perusahaan daerah yang hanya beralatkan genset.
"Sekarang kita cuma setengah hari, padahal kami butuh listrik 24 jam," kata salah satu warga Kecamatan Pulau Tiga Barat, Dedek kepada kepripedia, Jumat (10/1).
Dedek menyebutkan jika sebagian besar masyarakat Pulau Tiga Barat berprofesi sebagai nelayan. Meski tidak se modern perusahaan besar, namun untuk menunjang pekerjaan, nelayan membutuhkan aliran listrik yang layak seperti daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
Listrik dapat menunjang produksi es dan juga produksi industri rumahan seperti pembuatan abon ikan, kerupuk ikan, kerupuk cumi dan lain sebagainya.
"Tidak cuma untuk nelayan saja, kebutuhan kantor, rumah tangga, dan sekolah juga perlu listrik." tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan Hanafi, salah satu warga Desa Pulau Tiga mengatakan jika operasi listrik 24 jam mendukung pengembangan wilayah Natuna khususnya di Kecamatan Pulau Tiga Barat.
"Ya kebutuhan wisata seperti homestay penginapan, juga kebutuhan pengusaha dan untuk pendidikan," imbuhnya.
Pemukiman di Pulau Tiga Barat. Foto: Hasrullah/kepripedia.com
Dihubungi terpisah, Camat Kecamatan Pulau Tiga Barat, Idris mengaku pihak kecamatan sudah berupaya sedemikian rupa untuk mendapatkan pelayanan listrik yang maksimal di wilayahnya.
Dengan mengantongi surat permohonan bertandatangan Bupati Natuna yang ditujukan kepada Menteri ESDM, Dirjen Ketenagalistrikan, Idris bersama perangkat desa sudah mengupayakan hingga ke pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
"Sampai ke Dirjen kelistrikan di Jakarta bersama Kepala Bagian Migas, Bapak Faisal dan Kades se Kecamatan Pulau Tiga Barat membawa surat Bupati Natuna," ceritanya.
Namun hingga saat ini, Idris mengaku belum mendapatkan jawaban yang pasti. Ia juga menyebutkan, sudah mendatangi Kantor Wilayah II Bagian Sumatera di Pekanbaru. Membawa surat yang sama, namun belum juga mendapatkan kepastian.
"Jawabannya masuk perencanaan 2020, tapi belum jelas," ucap Idris.
Camat Pulau Tiga Barat bertemu Dirjen Migas, Kementerian ESDM. Foto: Istimewa