Masyarakat Sesalkan Proyek Perbaikan Pelabuhan Roro di Lingga Tak Kunjung Siap

Konten Media Partner
17 November 2021 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan penyeberangan dari kapal Roro ke pelabuhan yang sedang diperbaiki. Foto: Ist/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penyeberangan dari kapal Roro ke pelabuhan yang sedang diperbaiki. Foto: Ist/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh masyarakat Singkep Barat, Kabupaten Lingga Suryadi, menyesalkan pengerjaan proyek rehabilitasi dermaga Pelabuhan Roro, di Desa Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, yang tak kunjung selesai.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit, warga menilai pengerjaan proyek senilai Rp 6,4 miliar tersebut lamban dan bahkan terkesan sengaja dilambatkan. Mengingat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga sendiri sudah membuat pengumuman target pengerjaanya satu bulan.
"Kemarin dinas perhubungan memberikan pengumuman bahwa penutupan dermaga tersebut sampai tanggal 31 Oktober 2021, atau selama satu bulan, yang diterbitkan pada tanggal 04 Oktober 2021, dengan nomor surat 550/DISHUB/364," ujar Suryadi.
Namun pada tanggal 26 Oktober 2021, Dishub Lingga kembali menerbitkan surat dengan nomor 550/DISHUB/409, yang menyatakan bahwa penutupan Pelabuhan Roro tersebut diperpanjang karena pengerjaan proyeknya belum selesai. Dalam surat kedua tersebut, penutupan diperpanjang sampai tanggal 25 November 2021.
Meski sudah diperpanjang dua kali, namun hingga hari ini Rabu (17/11) proyek tersebut, masih terlihat belum juga selesai dan pengerjaan diprediksi akan semakin lama, hal ini diduga adanya kelalaian dari dinas dan kontraktor dalam pengerjaannya.
ADVERTISEMENT
"Tentu ini akan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat di Kabupaten Lingga, karena biaya transportasi bahan-bahan pokok akan semakin besar dan bahan pokok yang selama ini masuk dari pelabuhan roro otomatis akan terhambat," ujarnya.
Dampak tersebut menurut Suryadi juga akan memicu terjadinya inflasi, karena berkurangnya pasokan bahan pokok ke Kabupaten Lingga.
Papan proyek pengerjaan rehabilitasi pelabuhan Roro di Jagoh, Kabupaten Lingga. Foto: Ist/kepripedia.com.
Selain itu, salah satu pedagang di pasar Dabo Singkep, Anton, juga mengeluhkan tidak beroperasinya Kapal Roro dalam jangka waktu yang cukup lama itu. Ia mengungkapkan jika dampaknya barang-barang yang selama ini mengandalkan kapal roro baik dari Jambi maupun Batam menjadi terhambat.
"Kalau kapal Jambi itu sekarang sangat ketat usai terjadinya laka laut kemarin, sehingga barang-barang yang dibawa juga dibatasi, sehingga kapal roro ini menjadi andalan kita selama ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan tidak beroperasinya pelabuhan roro dalam waktu yang lama, tentu hal tersebut akan memberikan dampak harga barang yang akan meningkat.
"Ini sudah hampir dua bulan bang, biasanya itu kalau docking paling lama 30 hari, sekarang sudah hampir dua bulan, bayangkan kita tentu sangat berharap dengan pemerintah," ujarnya.
Berdasarkan papan keterangan, proyek senilai 6,4 milyar tersebut, dikerjakan oleh PT Sumber Cipta Yoenanda yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lingga, tahun anggaran 2021 pada Dinas Perhubungan Kabupaten Lingga.