Meliyanti Remaja Belia, Rela Diserang Demi Demokrasi Bintan Tidak Mati

Konten Media Partner
29 November 2020 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby Jayanto ketua HAKKA Kepri, Johnson Panjaitan pengacara dan Meliyanti. (Foto: Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Bobby Jayanto ketua HAKKA Kepri, Johnson Panjaitan pengacara dan Meliyanti. (Foto: Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir ini pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bintan menjadi trending di wilayah Kepulauan Riau, hampir semua politisi tertuju ke Kabupaten Bintan, yang masih satu daratan dengan Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
ADVERTISEMENT
Kejadian di Kabupaten Bintan ini bukan diakhir-akhir menjelang pemilihan, ketegangan Pilkada di Bintan ini, tensi politiknya sudah terjadi sejak awal pendaftaran pasangan calon, dimana sang petahana nyaris berhasil meraih kekuasaan dengan melawan kotak kosong.
Namun sayang dimenit-menit terakhir, PDI Perjuangan partai pemenang di Pemilu 2019 tersebut meredam asa sang petahana, dengan menyumbangkan perolehan dua kursinya untuk menyelamatkan marwah demokrasi di negeri Bentan.
Dan pada akhirnya terciptalan koalisi dua partai yaitu Nasdem dan PDI Perjuangan yang mengusung Alias Wello dan Dalmasri Syam yang merupakan wakil bupati petahana.
Dibalik dari kisah diatas, dimenit-menit terakhir menjelang pencoblosan, pemilik kekuasaan sang petahana kembali memperlihatkan kekuatannya yang berujung pada pelaporan anak muda yang masih belia dan seorang perempuan minoritas yang begitu berani melaporkan Paslon nomor 1 yang merupakan icumbent ke pihak berwenang karena dianggap sudah melakukan tindakan yang merusak demokrasi.
ADVERTISEMENT
Kronologis kejadian
Meliyanti hanyalah gadis belia yang masih sekolah yang merupakan warga Kijang, Bintan Timur ini menyaksikan langsung terjadinya dugaan politik uang oleh Paslon Bupati Bintan, Apri Sujadi, pada hari Sabtu (21/11/2020) di rumah makan Bu Yanti di Kijang, Kecamatan Bintan Timur.
Dikutip dari salah satu media lokal, kronologis kejadian tersebut terjadi ditengah acara sekitar pukul 14.42 WIB – 15.15 WIB, seorang laki-laki yang belakangan diketahui sebagai sopir dari calon Bupati dan Bupati Incumbent Apri Sujadi yang bernama Kirman, membagikan amplop putih yang berisi uang senilai Rp200.000.
Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100.000 sebanyak dua lembar kepada para pengurus/anggota organisasi kepemudaan di Kabupaten Bintan, panitia acara dan peserta acara.
ADVERTISEMENT
Kemudian sebanyak 6 orang kelompok ibu–ibu yang berada di lantai 2 Rumah Makan tersebut, juga mendapatkan amplop yang berisi uang senilai Rp200 ribu.
Tanpa diketahui orang-orang disekelilingnya. Meliyanti berhasil mengabadikan video dan foto dari kegiatan bagi-bagi uang tersebut, dengan kamera ponsel miliknya, yang tanpa ia sengaja.
Alhasil gambar-gambar tersebut beredar dimedia sosial, hal ini tentunya membuat risau petahana, sehingga dugaan intimidasi dari berbagai oknum diwilayah tersebut menghampiri Melyanti.
Didampingi Pengacara Kondang
Berselang lebih kurang enam hari setelah kejadian, Meliyanti didampingi kuasa hukum dari Paslon nomor urut 2 AWe-Dalmasri yang merupakan pengacara dan aktivis kondang di Indonesia Johnson Panjaitan mendampingi gadis belia ini, untuk melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Bawaslu Kabupaten Bintan.
ADVERTISEMENT
Kabar baru terdengar oknum salah satu petinggi di Kabupaten Bintan yang merupakan pendukung dari Paslon nomor urut 1 yang merupakan petahana di Kabupaten Bintan tersebut, juga ikut mendatangi rumah Meliyanti entah apa yang dilakukan yang jelas hal tersebut tentunya sangat menganggu keluarga Meliyanti yang saat ini sedang trending.
Ketua HAKKA Kepulauan Riau Bobby Jayanto yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, akhirnya juga angkat bicara atas kejadian tersebut dirinya mengaku sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Meliyanti yang hanya anak sekolah namun mendapat tekanan dari orang-orang yang memiliki kekuasaan namun melakukan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan.
"Saya baru tahu ternyata Meliyanti ini hanya anak sekolah yang polos, dan tentunya kejadian ini membuat saya prihatin dan saya akan menemui keluarganya untuk memberikan dukungan dan suport atas kejadian ini," ujar Bobby Jayanto, kepada media ini.
ADVERTISEMENT