Mengenalkan Bata Beton dari Limbah Batu Bara di Batam

Konten Media Partner
13 Mei 2020 17:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh bata beton limbah abu batu bara. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Contoh bata beton limbah abu batu bara. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Bata beton yang diolah dari limbah abu batu bara atau dikenal fly ash ternyata memiliki harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang terjamin.
ADVERTISEMENT
Sama seperti produk bata pada umumnya, bata beton yang diproduksi oleh PT Berkat Bersaudara Batam ini, juga mendapat label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan izin dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia .
Menurut manager pemasaran PT Berkat Bersaudara Batam, Bobby, menyebutkan bahwa, pengurusan izin pengelolaan limbah memakan waktu yang panjang, bahkan sejak tahun 2015 lalu.
"Tahun tersebut baru mencuat penjualan produk bata beton tampil beda dari batu bata lain dengan kualitas yang memang tak diragukan lagi," ungkap Bobby kepada kepripedia saat bercerita di Batam, Rabu (13/5).
Ia menjelaskan, spesifikasi bata beton yaitu bermacam ragam seperti Lb ukuran 10x16 x30 cm 1m² =18 pcs, dan juga Lb 3 ukuran 9x18 x40 cm 1m²= 12 pcs.
ADVERTISEMENT
Serta lb 4 merah ukuran 9x12 x25 cm 1m²= 30 pcs dan lb 4 ukuran 7x13x 31 cm 1m²= 20 pcs dan masih banyak jenis barang yang bermacam model yang terbuat dari limbah itu.
Produk tersebut diantaranya memiliki keunggulan tahan terhadap resapan air, tidak terkontaminasi akar bakau air laut karena tidak mengunakan pasir sebagai bahan baku. Bata jenis ini diklaim aman dan ramah lingkungan.
Manager pemasaran PT Berkat Bersaudara Batam, Bobby saat mengenalkan jenis bata beton. Foto: Rega/kepripedia.com
Bobby yang juga pengolah limbah batu bara di Batam ini, menyebutkan bahwa bahan dasar fly ash umumnya juga di pakai sebagai bahan baku dalam industri semen.
"Di daerah pulau Jawa sudah lama berjalan hanya saja di Batam belum tren. Uji laboratorium telah dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Bandung dan tak diragukan sehingga sangat bermanfaat," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Ia kembali menerangkan, bahan dasar berupa limbah abu batu bara atau fly ash yang dibahasa Indonesia-kan abu terbang umumnya merupakan sisa dari hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik.
"Kalau di industri, abu ini dihasilkan selama pembakaran batu bara. Abu terbang sebutannya itu umumnya ditangkap oleh pengendap elektrostatik atau peralatan filtrasi partikel lain sebelum gas buang mencapai cerobong asap batu bara pembangkit listrik, dan bersama-sama dengan bottom ash dikeluarkan dari bagian bawah tungku dalam hal ini bersama-sama dikenal sebagai abu batu bara." tutupnya.