Moeldoko Buka Lahan Pertanian Baru Seluas 86 Hektare di Lingga

Konten Media Partner
22 November 2022 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum HKTI, Moeldoko (kanan) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, melakukan penanaman di lahan baru. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketum HKTI, Moeldoko (kanan) bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, melakukan penanaman di lahan baru. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, membuka lahan baru seluas 86 hektare di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Pembukaan lahan baru untuk sawah itu ditandai dengan penanaman bibit padi varietas lokal dari lampung, yaitu jenis Cristal 04, yang memiliki masa tanam hingga panen selama 110 hari, dengan potensi panen sebanyak 3 hingga 5 ton per hektare.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko, berkeyakinan lahan baru untuk pertanian di Desa Sungai Raya tersebut, bisa menghasilkan produksi komoditi pangan yang besar. Apalagi, lahan di sana memiliki banyak keunggulan mulai dari kontur, elevasi, hingga kapasitas debit airnya.
"Kita perlu membangun budaya baru bertani di Singkep Barat ini. Saya yakin petani di sini nanti akan sejahtera jika tekun menggarap lahan ini," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada para petani agar dapat memanfaatkan dan mengolah lahan baru dengan baik dan maksimal.
ADVERTISEMENT
Sehingga, mampu menghasilkan komoditi pangan yang bisa menopang kebutuhan pangan di Kabupaten Lingga, serta secara luas bagi Kepulauan Riau, dan Nasional.
"Kalau hasilnya bagus bisa dikirim ke Singapura atau pulau lain. Untuk itu lokasi ini kita benahi yang baik agar bisa bermanfaat," kata Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) tersebut.
Selain itu, Mantan Panglima ini juga menyatakan, KSP terus mendorong potensi pertanian di seluruh daerah untuk memperkuat ketahanan pangan demi menjawab tantangan global, terutama soal krisis pangan.
Dari pulau-pulau di perbatasan seperti Lingga, lanjut dia, pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta terus mencari lahan baru yang bisa ditanami padi, agar masyarakat tidak perlu khawatir soal stok beras.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap semua sadar bahwa sekarang dunia menghadapi kondisi yang tidak baik di sektor pangan dan energi. Untuk itu, saya ajak petani, jangan menyerah. Kita punya potensi. Kita hanya perlu bergerak untuk maju," harapnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan penanaman padi di Kabupaten Lingga merupakan upaya pendobrak mitos yang dulunya dianggap tidak dapat menumbuhkan padi di wilayah yang didominasi oleh lautan. Kultur yang melekat terhadap mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan.
"Namun kini, Kabupaten Lingga dapat mendobrak stigma tersebut dan menjadi daerah penyangga kebutuhan pangan di perbatasan. Hal ini diharapkan kedepannya Provinsi Kepri tidak lagi bergantung pada pasokan pangan impor dan serta menjadikan Kabupaten Lingga sebagai 'Lumbung Pangan Organik'," ujar Ansar.
ADVERTISEMENT
Menurut Ansar, upaya menjadikan Lingga sebagai lumbung pangan organik merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah RI.
Pemerintah pun membangun monument Argominapolitan di Kabupaten Lingga dimana tugu ini seakan mempresentasikan lokasi yang digadang menjadi lumbung pangan, kawasan sentra persawahan, sentra mina padi, perikanan air tawar dan air payau.
"Pengembangan kawasan melalui penguatan sentra-sentra produksi pertanian/perikanan yang berbasis potensi lokal. Dengan demikian, Kawasan Agropolitan/Minapolitan mampu memainkan peran sebagai Kawasan pertumbuhan ekonomi yang berdaya kompetensi interregional maupun intraregional" papar Gubernur.
Gubernur berharap, kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memotivasi masyarakat Kabupaten Lingga untuk terus meningkatkan produksi pangan sehingga Lingga dapat menjadi lumbung pangan organik perbatasan dan menjadikan Indonesia daulat pangan.
"Apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses penanaman padi ini, termasuk kepada HKTI dengan daya dan upaya yang telah dicurahkan, hingga hari ini kita menanam padi sebagai upaya capaian kemandirian pangan," tutup Ansar.
ADVERTISEMENT