Nasib Pasar Rakyat Wan Sri Beni Batam yang Dibangun di Hutan

Konten Media Partner
15 Januari 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam belum juga difungsikan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kondisinya kini disebut terbengkalai meski telah selesai dibangun. Pasalnya, bangunan yang dibangun di tengah hutan itu, terlihat sudah kusam dan kian lapuk.
Informasi yang diperoleh, pembangunan pasar Wan Sri Beni ini dibayai oleh APBN dengan dana sekitar 2,5 miliar. Pasar itu dikerjakan pada tahun 2020 lalu di lokasi lahan yang dihibahkan oleh pengembang (developer).
Untuk menuju ke pasar tersebut harus melewati perumahan Devin Premier dan masuk gerbang. Parahnya, untuk tiba di pasar itu, harus melewati jalan tanah kurang lebih 400 meter dihiasi semak-semak.
Awalnya, pasar ini milik Kementrian perdaganan (Kemmedag) lalu dihibahkan untuk Pemko Batam. Pengerjaan bangunan itu sejatinya telah rampung.
Seiring berjalan waktu bangunan tampak kusam, hampir semua fasilitas yang ada sudah mengalami rusak ringan hingga berat dan ada beberapa yang telah hilang satu per satu.
ADVERTISEMENT
Kaca- kaca terlihat pecah serta rolling dor pintu, dan kamar mandi berantakan hingga instalasi listik yang amburadul.
Kondisi dalam Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
Menurut warga sekitar, Wardi, sejak rampung dibangun pasar rakyat itu tidak difungsikan, semua fasilitas pendukung lenyap satu per satu. Entah siapa yang mencuri.
Menurutnya pembangunan pasar rakyat  tersebut dinggap mubazir. Sebab, jika melihat lokasi para pedagang maupun pembeli malas datang karena jauh dari pemukiman warga
"Ini pasar di tengah hutan, tak layak karena lokasi jauh dari pemukimanan, jadi siapa yang akan jualan di sana," katanya, Jumat (14/1).
Selain itu, akses jalanpun belum diperbaiki hingga saat ini. Karena itu, ia menilai menjadi salah satu faktor orang enggan belanja di sana jika pun dioperasikan.
ADVERTISEMENT
"Untuk sekarang mubazir, ya, siapa yang akan datang ke sini. Tapi, tahun depan mungkin orang sudah ramai dan pasar akan hidup," kata dia.
Pasar Rakyat Wan Sri Beni di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Foto: Zalfirega/kepripedia.com.
Dihubungi terpisah, Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, membenarkan bahwa pemerintah pusat telah menghibahkan pasar Sri Wan Beni ke Pemko Batam.
"Sudah ada SK dan hibah dari pusat pada Desember 2021 lalu. Rencana pasar itu akan dioperasikan bulan Januari ini," kata Gustian pada kepripedia.
Dia menyebut karena sudah ada status hibah dari pusat, sehingga pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan duduk bersama masyarakat serta lurah setempat.
"Saat ini tinggal dari pedagang saja lagi kapan mau digunakan. Kami sudah turun dan menggelar rapat bersama dengan RT/RW untuk penunjukan petugas dan penjual di Pasar Wan Sri Beni," jelasnya, Sabtu (15/1).
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga telah meminta kepada developer kawasan tersebut untuk dapat membangun jalan akses menuju ke dalam pasar.
Selain itu pula segala fasilitas yang hilang dan kurang akan diperbaiki.
"Masa perawatan masih kewenangan pusat dan kita akan anggarkan," ujarnya.
Pantauan di lapangan di lokasi pasar terlihat kios-kios petak-petak sudah bisa dipergunakan serta lapak yang cukup luas untuk para pedagang. Namun, aliran lustrik dan air belum masuk serta fasilitas penunjang lain.